batampos – Aliran air bersih di kawasan Nagoya, Kecamatan Lubukbaja terhenti hampir selama sepekan. Saat ini warga berbondong-bondong mengambil air ke kawasan lain dan membeli air galon.
“Sudah mau seminggu mati air. Sekarang terpaksa mandi ke rumah saudara di Blok II (Windsor),” ujar Wulan, salah seorang warga Komplek Nagoya Newton, Jumat (5/7).
Ia mengaku kesal lamanya matinya aliran air ini. Sebab, selain mengamggu usaha miliknya, ia juga mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membeli air galon.
“Mau cuci piringnya pakai air galon. Sehari bisa beli 10 galon,” kata wanita yang mempunyai usaha kuliner ini.
Baca Juga:Â Disdik terima 600 Pengaduan PPDB di Batam, Ribuan Anak Gagal ke Sekolah Negeri
Menurut dia, permasalahan air sudah tak seharusnya dialami warga Batam. Untuk itu, ia meminta pemerintah maupun perusahaan pengelola air bersih ini untuk cepat mengatasi permasalahannya.
“Kalau memang ada gangguan, cepat diatasi. Kalau tidak ada air ini, menderita sekali rasanya,” ungkapnya.
Sementara Corporate CommuÂnication (Corcom) SPAM Batam, Ginda Alamsyah mengatakan terhentinya aliran air di kawasan tersebut disebabkan adanya kebocoran pipa di sekitar kawasan Happy Garden.
“Masih proses pengerjaan,” katanya.
Baca Juga: Rencana Pendapatan Daerah Batam Naik Menjadi Rp 3,69 Triliun, Ini Sumbernya
Ia mengaku perbaikan pipa di kawasan tersebut memang membutuhkan waktu yang lama. Sebab, posisi pipa berada di dekat jalan raya.
“Itu jalan ada 2 lajur. Jadi kalau perbaikan harus ditutup jalan. Kita juga nunggu dari pihak kepolisian,” tutupnya. (*)
Reporter: Yofi Yuhendri