batampos– Gangguan suplai air bersih di Perumahan Putra Kelana Jaya (PKJ) Bengkong dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya, sudah tiga hari air bersih tidak mengalir ke permukiman warga. Terganggunya suplai air ini menyebabkan pengeluaran warga membengkak, karena harus membeli air bersih.
Warga bahkan harus mengeluarkan biaya lebih, untuk membeli air galon, agar aktivitas keluarga bisa terus berjalan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli air untuk memenuhi kebutuhan satu hari sudah melebihi pengeluaran satu bulan.
“Pagi ini udah hari ketiga air mati. Kemarin. Beli air 10 galon sudah. Satu galon Rp6 ribu, kalau terus begini bisa membengkak pengeluaran, hanya karena kerusakan pipa lama ditangani,” keluh salah seorang warga PKJ, Nurhalimah, Sabtu (2/12).
BACA JUGA:Â Dua Hari Air Mati Total, Warga Mengeluh
Ia menceritakan juga harus antre menunggu tukang air galon melewati komplek perumahannya. Karena banyaknya permintaan air galon selama mati air ini.
“Tadi malam tukang galonnya baru ke komplek pukul 22.00 WIB malam. Jadi saya beli lima untuk persediaan pagi ini. Untung waktu hujan sempat nampung air, jadi ada sisa stok di penampungan untuk bebersih seperti piring,” terangnya.
Menurutnya sejak ada pengerjaan jalan, banyak sekali saluran pipa yang terdampak kerusakan. Perempuan yang berprofesi sebagai sales ini kerap melihat kebocoran pipa di sela- sela pengerjaan jalan.
“Kalau pas di jalanan sering lihat memang ada cipratan air menyembur dari pipa. Posisinya pas di samping pengerjaan jalan, karena ada alat beratnya. Jadi sangat disayangkan perbaikan jalan turut menyebabkan kerusakan pipa terus menerus. Akibatnya kami yang terdampak,” ungkapnya.
BACA JUGA:Â Empat Hari Air Mati Total, Warga Citra Batam Terpaksa Tampung Air Buangan dari Pollux
Ia berharap air segera mengalir, karena setiap libur aktivitas rumah tangga meningkat. Sehingga kebutuhan air sudah pasti juga lebih banyak.
“Jangan lah sampai hari Minggu mati juga, bisa terhambat semua pekerjaan rumah tangga. Kalau harus beli air galon terus, makin banyak lah pengeluaran,” ujarnya.
Sementara itu, menurut informasi dari Instagram airbatamhilir gangguan air ini diakibatkan perbaikan kebocoran pipa induk di Simpang Baloi, Lubuk Baja.
Sejumlah wilayah akan terdampak mati air, akibat perbaikan pipa induk ini. Kerusakan pipa diketahui terjadi sejak beberapa hari lalu.
Humas Air Batam Hilir, Ginda mengatakan perbaikan pipa bocor masih terus dikerjakan. Menurutnya, petugas berupaya mempercepat perbaikan, agar aliran air kembali bisa mengaliri ke perumahan warga yang terdampak.
“Secepatnya diupayakan normal kembali. Karena pengerjaan masih terus digesa,” sebutnya.
Ia menyebutkan optimalisasi pengerjaan perbaikan, diharapkan bisa mempercepat proses perbaikan pipa bocor. “Karena sekarang team bekerja non stop untuk mengejar selesai pekerjaan,” kata dia. (*)
reporter: yulitavia