batampos – Sejumlah masyarakat Batam mengeluhkan pasokan air bersih yang dikelola Air Batam Hilir (ABH) tak mengalir hingga berhari-hari. Kondisi ini tentunya sangat menganggu aktifitas sehari-hari rumah tangga yang sangat membutuhkan air bersih.
Seperti yang dikeluhkan warga Seibeduk kepada Batampos Kamis (2/5). Dimana air di rumahnya tak mengalir sejak 10 hari lalu hingga sekarang. Hal itu pun telah dilaporkan beberapa kali ke Kantor ABH, namun tetap tak ada respon sama sekali.
“Bolak balik buat laporan, harus kah ada aksi berdarah di depan kantor ABH?” ujar salah satu masyarakat.
Tak hanya itu, Wati warga Batuampar juga mengeluhkan aliran air bersih yang tak mengalir sejak 4 hari lalu. Alasannya, karena ada relokasi pipa ozon yang berdampak pada pemberhentian aliran air untuk sementara untuk beberapa daerah seperti Bengkong dan Batuampar.
“Bayangkan, selama 4 hari air mati. Belum lagi menunggu proses recovery pengaliran, bisa sampai 5 hari air mati. Karena di Tanjungsengkuang sampai sore ini air belum netes sedikitpun. Sedangkan nelpon air tangki susahnya minta ampun,” keluh Wati.
Baca Juga:Â Relokasi dan Penyambungan Pipa di Tangki Ozon Selesai
Menurut Wati, kawasan Batuampar kerap menjadi korban dari pelayanan ABH. Dalam setahun saja, hampir setiap saat aliran air di kawasan tersebut mati. Diantara penyebab besarnya karena adanya kebocoran pipa.
“Namun untuk kebocoran pipa masih bisa dimaklumi, karena hal itu tak disengaja,” sebutnya.
Tapi mengenai relokasi pipa ozon yang harusnya terjadwal bisa diinformasikan jauh-jauh hari kepada masyarakat. Tak hanya itu, untuk pengerjaan juga harusnya bisa dimaksimalkan dalam satu hari, bukannya sampai 4 hari yang akhirnya menyengsarakan pelanggan daerah tersebut.
“Kalau misalnya mau menyambung atau memperbaiki pipa yang kondisinya tidak darurat (misalnya bocor kena alat berat dll), mestinya direncanakan matang-matang. Usahakan pemotongan dan penyambungan itu berlangsung sesingkat mungkin. Misalnya yang perbaikan pipa tangki ozon Batuampar itu, proyek dimulai Senin (29/4) malam, mosok baru selesai Kamis (2/5). Ini kan sudah keterlaluan,” kesalnya lagi.
Baca Juga:Â Segera Diresmikan, Hadirnya BLK Diharapkan Dapat Menekan Angka Pengangguran di Batam
Sementara Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda Alamsyah mengatakan laporan warga Seibeduk itu telah ditindaklanjuti pihaknya. Dimana telah berkoordinasi dengan tim suplai untuk memastikan permasalahan yang terjadi di daerah tersebut.
“Warga tersebut tinggal di Bukit Selayang, yang memang mendapatkan suplai di jam-jam tertentu. Namun mengenai laporan air tak mengalir itu juga telah kami sampaikan ke tim suplai untuk ditindaklanjuti,” sebutnya.
Ia menduga, telah terjadinya kebocoran pipa di daerah sekitar keluhan pelanggan tersebut. Karena itu, tim suplai akan melakukan pemeriksaan, hingga didapati kendalanya seperti apa.
“Kemungkinan ada indikasi lain, seperti kebocoran. Tim suplai akan turun, untuk memastikan penyebab keluhan pelanggan itu seperti apa. Mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa segera teratasi,” tegasnya.
Sedangkan mengenai keluhan warga Batuampar dan sekitarnya, yang terdampak relokasi pipa tangki ozon, ditegaskannya proses relokasi telah selesai. Saat ini dalam tahap recovery ke rumah-rumah pelanggan.
“Proses relokasi telah selesai, dan ini sedang tahapan recovery ke rumah pelanggan. Kami akan maksimalkan dengan pompa yang dikhususkan untuk daerah tersebut,” jelas Ginda.
Disinggung keluhan warga yang sulitnya untuk mendapatkan suplai air tangki, menurut Ginda dikarenakan adanya beberapa aduan warga. Sehingga tidak bisa menindaklanjuti seluruh permintaan dari pelanggan.
“Kemungkinan, diwaktu bersamaan ada permintaan serupa, sehingga tidak semua permintaan itu bisa dilaksanakan,” pungkas Ginda. (*)
Reporter: Yashinta