batampos– Angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) jelang akhir tahun terpantau stabil. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, Sabtu (9/12).
Destinasi baru seperti sport tourism menjadi favorit bagi wisman di Batam. Seperti yang di Bengkong di Kawasan Golden City yang mulai ramai dikunjungi wisman, khususnya weekend atau akhir pekan.
“Ini momen terakhir di tahun 2023 ini. Desember akan menjadi cermin angka kunjungan wisman ke Batam sepanjang tahun ini. Bulan terakhir untuk mewujudkan target angka kunjungan ke Batam ini,” kata dia.
Ardi menyebutkan masih ada momen besar yang bisa mendongkrak angka kunjungan wisman di akhir tahun mendatang. Salah satunya momen pergantian tahun.
“Kalau Pemko Batam tak ada event khusus. Namun hotel dan pusat perbelanjaan, resort sudah pasti ada event. Karena itu adalah momen juga bagi mereka untuk menarik wisman menghabiskan waktu bersama,” ungkapnya.
Ardi menyebutkan baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Uno menyebutkan akan ada relaksasi terhadap aturan kedatangan wisman. Informasi sementara akan ada 20 negara baru yang akan mendapatkan fasilitas bebas visa.
BACA JUGA:Â Biaya Wisata ke Batam Mahal, Wisman Lebih Memilih ke Malaysia dan Thailand
Ia berharap kebijakan ini bisa menjadi angin segar dalam kunjungan wisman ke Batam. Di luar ASEAN akan ada negara baru yang mendapatkan bebas visa.
Sehingga keinginan wisman untuk ke Indonesia, khususnya Batam membaik di 2024 mendatang.
Selain itu, rencana relaksasi tarif visa on arrival (VoA) juga sudah diusulkan Ditjen Imigrasi kepada Menteri Keuangan untuk disetujui.
Meskipun masih dalam tahap pembahasan, Ardi berharap hal ini bisa terwujud, sehingga target 2 juta wisman di masa depan akan tercapai. Saat ini wisman di luar ASEAN masih dikenakan biaya VoA Rp500 ribu untuk satu kali kunjungan.
“Usulan Kadin kemarin informasinya turun 50 persen atau jadi Ro250 ribu. Ini juga merupakan upaya dari pelaku wisata untuk terus mempermudah wisman masuk ke Batam,” jelasnya.
Pergerakan wisman di Batam tidak bisa diukur bulan ke bulan. Capaian wisman ini berdasarkan tahun ke tahun. Sehingga ketika ada informasi wisman turun, itu ada masanya. Ada bulan tertentu yang memang ada penurunan wisman.
“Public holiday biasanya ramai. Jadi trennya memang berubah- ubah. Sehingga tidak bisa diukur bulan ke bulan,” ungkap Ardi. (*)
reporter: yulitavia