batampos– Kepala SMAN 1 Batam Bahtiar menyebutkan, sebanyak enam kelas siswa baru tahun ini akan melaksanakan pembelajaran online atau daring. Belajar online ini menjadi solusi terakhir sekolah tersebut, lantaran kurang kelas dan membludaknya siswa yang akan masuk ke SMAN 1.
“Kita tak ada solusi lain selain daring. Ada enam kelas belajar online, ” ujar Bahtiar, Jumat (28/7).
Menurutnya, sebagian siswa kelas 1 ini nantinya akan belajar dari rumah masing-masing secara online. Sementara belajar ekstrakurikuler akan tetap dilaksanakan dari sekolah. Bahtiar juga tidak bisa memastikan sampai kapan belajar daring ini.
“Selain itu siswa yang belajar online ini juga tak ada roling atau masuk bergantian, ” tambahnya.
Kondisi ini lanjut Bahtiar tentu saja menyulitkan pihak sekolah dalam proses belajar mengajar dan mengatur jadwal pelajaran. Jumlah kelas yang ada saat ini melebihi dari ketersediaan jumlah peserta didik baru. Pihak sekolah juga mulai kesulitan di dalam menentukan kelas dan pilihan jam belajar yang ada dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Karena kelas yang ada harus sesuai dengan fasilitas kelas yang tersedia dalam dapodik. Semoga saja pihak dinas segera memperbaiki kelas yang rusak. Kalau untuk pengajar sejauh ini masih bisa diatasi,” pungkasnya.
Membludaknya siswa yang ingin masuk ke SMAN 1 Batam menjadi dilema bagi Kepala SMAN 1 Batam, Bahtiar. Sekolah yang seharusnya hanya mampu menampung 504 siswa baru, namun kenyataannya masih ada sekitar 265 siswa lagi yang statusnya masih menunggu dan berharap untuk bisa diterima di sekolah yang menjadi favorit tersebut.
“Itulah kondisi yang kita hadapi saat ini. Kita hanya mampu terima 14 rombel dengan total siswa 504 orang, ” ujar Bahtiar.
Menurutnya salah satu keterbatasan sekolah saat ini adalah dari sisi ruangan kelas. Dimana SMAN 1 Batam hanya memiliki 25 ruangan kelas saja. Ruangan tersebut diisi oleh kelas 12 sebanyak 14 rombel dan sisanya 11 kelas diperuntukkan untuk kelas 11 dengan jumlah rombel yang juga mencapai 14 kelas.
“Artinya untuk kelas 11 saja kita sudah minus tiga kelas. Dan jelas kita sudah tidak memiliki ruangan lagi, ” tuturnya.
Sementara itu untuk kelas 10 atau siswa baru katanya, akan memakai sistem double shift. Dimana siswa kelas 11 pulang siang dan dilanjutkan masuk siswa kelas 10. Namun persoalan tidak sampai disitu saja, pasalnya masih ada sekitar 265 siswa lagi yang masih menunggu agar diterima di SMAN 1 Batam ini.
“Dengan 14 rombel saja kita sudah minus 3 kelas bagaimana kita menambah rombel lagi jika sekolah tetap menampung 265 siswa ini untuk masuk di SMAN 1 Batam, ” sesalnya. (*)
reporter: rengga