Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Aktifitas Truk Tanpa Penutup Resahkan Warga Nongsa

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Truk pengangkut tanah Foto. Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Aktifitas belasan truk yang mengangkut tanah meresahkan warga Nongsa. Sebab truk-truk tersebut hilir mudik bermuatan tanah tanpa penutup. Dimana tanah-tanah yang dibawah truk itu digunakan untuk reklamasi kawasan Hutan Bakau yang ada di Kelurahan Batubesar.

Mirisnya, Aktifitas truk itu berlangsung hingga malam hari. Padahal di jalan yang truk itu lewati padat oleh lalu lalang kendaraan. Tak hanya itu, tak ada penerangan jalan membuat sejumlah pegendara semakin was-was.


Desi warga Nongsa kesal dengan aktifitas truk berukuran besar itu setiap hari. Sebab selain melaju cukup kencang, tanah yang ada di atas dum truk itu juga berterbangan ke pengendara

“Pas jalan di depan kita, semua debu dari atas mobil itu berterbangan ke muka. Padahal sudah pakai helm, tapi sesak juga kalau debunya tebal,” ujar Desi.

Menurut dia, aktifitas truk itu sudah berlangsung berbulan-bulan. Namun sampai saat ini tak ada pencegahan atau tindakan dari pihak terkait. Padahal aktifitas truk itu sudah sangat meresahkan.

“Coba bayangkan hampir setiap hari kami menghirup debu dari truk-truk itu. Sempat berhenti beberapa saat, kemudian sekarang lanjut lagi,” sebut Desi.

Keluhan yang sama juga disampaikan Linda, warga lainnya. Ia merasa aktifitas truk bermuatan tanah itu sudah sangat meresahkan dan menganggu lalunlalang kendaraan. “Yang kasihan kalau lagi bawa anak pakai motor, debunya langsung ke muka,” sebut Linda.

Bahkan menurut Linda, ceceran tanah dari truk juga berserakan di jalan. Yang berakibat jalan jadi tak rata karena banyaknya ceceran tanah. “Untungnya tak hujan. Kalau hujan licin sangat. Apalagi kalau malam, jalan jadi mengerikan karena licin dan gelap. Ditambah adanya aktifitas truk itu,” jelasnya.

Masih kata Linda, aktivitas truk itu juga sempat membuat beberapa ruas jalan rusak. Seperti jalan di depan Perumahaan Devely dan Perumahaan Bida Asri 3 yang rusak akibat lalu lalang truk besar. “Dulunya jalan itu rusak kecil. Setelah ada aktifitas truk, jalannya jadi rusak parah,” kata Linda.

Karena itu, ia berharap pemerintah atau penegak hukum bisa mengambil tindakan tegas terhadap aktifitas truk tersebut. Karena sudah sangat meresahkan masyarakat. (*)

Reporter : Yashinta

spot_img

Update