Minggu, 13 Oktober 2024

Aktivis Buruh Soroti Meningkatnya Laka Kerja di Batam, Desak Perubahan Standar Keselamatan

Berita Terkait

spot_img
caa623e6 26bd 4ef8 a575 6d2d0e91a1fe
Insiden kecelakaan kerja di PT Bethel Batam yang melibatkan tujuh pekerja yang terjadi di bulan lalu.

batampos – Insiden kecelakaan kerja di PT Bethel Batam yang melibatkan tujuh pekerja yang terjadi di bulan lalu menimbulkan pertanyaan serius tentang standar keselamatan di kota industri ini. Para aktivis buruh kini menyerukan perubahan mendesak di berbagai sektor industri.

Aktivis buruh di Batam, Yapet Ramon, menyampaikan keprihatinannya terhadap peningkatan jumlah kecelakaan kerja yang bahkan hingga menyebabkan kematian. Meskipun ada perlindungan yang lebih baik di sektor industri manufaktur, situasi di industri berat masih menjadi masalah besar karena tidak adanya keterlibatan serikat pekerja.

“Kami sangat prihatin dengan peningkatan jumlah kecelakaan kerja, terutama yang berujung pada kematian. Di sektor manufaktur seperti elektronik, serikat pekerja terlibat dalam P2K3 (Panitia Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja. Namun, kondisi ini berbeda di industri berat yang belum memiliki serikat pekerja,” katanya, Sabtu (12/10).

Baca Juga: Kecelakaan Kerja di Batam, Tujuh Pekerja Terkena Semburan Gas Panas

Menurut dia, di industri yang memiliki serikat pekerja, laporan kecelakaan lebih tertata, dan hak-hak pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja, termasuk ahli waris jika terjadi kematian, dijamin secara adil.

“Dengan terlibatnya serikat pekerja di P2K3, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab bersama,” katanya.

Yapet juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menurutnya, faktor pendidikan, pengalaman, serta biaya menjadi kendala utama dalam mendapatkan pelatihan berkualitas.

“Kami harus mengundang ahli untuk melatih anggota, dan itu membutuhkan biaya tinggi,” ujarnya.

Ia menyebut, bahwa tidak ada pekerja yang ingin mengalami kecelakaan atau jatuh sakit saat bekerja. Oleh karena itu, perusahaan juga akan merasakan dampaknya jika pekerja mengalami musibah.

Untuk itu, dia berharap agar pemerintah lebih proaktif dalam melakukan pencegahan, pendidikan, dan pembinaan terkait K3. Ia pun mendesak para pengusaha yang belum menerapkan K3 untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

Kecelakaan kerja yang sering terjadi di Batam, menurut Yapet, menjadi alarm penting bagi pemerintah dan pengusaha untuk lebih memperhatikan keselamatan pekerja di sektor-sektor industri yang berisiko tinggi. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img

Update