batampos – Aliran air di 24 kawasan di Batam dalam sepekan belum normal bahkan ada yang mati total. Hal ini membuat para warga menderita.
Adit, salah seorang warga Sengkuang mengaku aliran air di kawasan tersebut mati total selama sepekan. Ia mengaku terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Ini puasa, air butuh lebih banyak. Malah mati total seperti ini,” katanya.
Ia mengaku air di kawasan tersebut sudah kerap mati. Sebelumnya, pipa SPaM di jembatan Melcem Tering Raya juga bocor, sehingga penyuplaian air bersih mati beberapa hari.
“Sampai kapan seperti ini. Batam kota besar masih saja kesulitan air,” katanya.
Baca Juga:Â Polsek Bengkong Temukan Produk Kadaluarsa
Sementara Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda Alamsyah, mengatakan, matinya aliran air tersebut karena terjadi kebocoran pipa SPAM Batam di kawasan Kepri Mall. Kemudian terjadinya penurunan voltase listrik di Duriangkang.
“Ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Sehingga penyuplaian air ke warga terhambat,” ujar Ginda, kemarin.
Ia menjelaskan, 2 permasalahan tersebut sudah teratasi. Namun, karena akhir pekan, kebutuhan warga kembali meningkat, sehingg mempengaruhi tekanan air di kawasan hulu.
Baca Juga:Â Layanan SIM Polresta Barelang Tutup Selama Sepekan
“Kawasan hulu itu ada 23. Seperti Tanjunguncang, Seilekop, Nongsa, Tanjung Uma, Patam Lestari, Sengkuang. Jadi karena kebutuhan di hilir meningkat, mempengaruhi tekanan air di hulu,” katanya.
Ginda memprediksi aliran air ke 23 kawasan tersebut akan kembali normal pada awal pekan ini.
“Awal pekan ini, warga akan kembali beraktivitas, kebutuhan tidak banyak seperti akhir pekan. Kemungkinan akan kembali normal,” tutupnya.(*)
Reporter: Yofi Yuhendri