Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Amelia Bathesda Samosir, Atlet Kempo Batam yang Mendulang 2 Emas di Porprov Kepri

Berita Terkait

spot_img

Berusia delapan tahun sudah tertarik dengan olahraga kempo. Seni bela diri asal Jepang ini dikenalnya secara tak sengaja.

Berawal dari ajakan sang ayah untuk berkeliling setiap pagi atau sore hari di lapangan Aviari, Batuaji, Iapun melihat orang latihan kempo dan mematik rasa penasaran.

BATAM – RENGGA YULIANDRA

batampos – Dia adalah, Amelia Pasya Bathesda Samosir. Remaja berparas cantik itu mampu mendulang sejumlah prestasi. Bahkan dua medali emas perolehannya membawa Kota Batam juara umum di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepri ke V di Bintan Oktober 2022 lalu.

“Pastinya sangat senang, bisa bawa harum nama daerah. Turun di dua kelas berbeda dan kedua dapat medali emas,” ungkap siswi kelas XII SMAN 1 Batam itu.

Amel, sapaan akrabnya sudah tercatat sebagai atlet kempo dari Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Kota Batam. Sedari kecil ia sudah tertarik dengan latihan kempo.

Masih ingat dalam ingatannya saat pertama kali mengikuti kejuaraan kempo tahun 2017. Amel saat itu, turun di kejuaraan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Kota Batam.

Sebagai atlet baru tentu saja ia belum diperhitungkan. Namun berkat kegigihannya, anak pertama dari enam bersaudara ini mampu mendulang medali emas.

“Amel bertanding pada kelas berpasangan putri dan beregu putri. Ini kejuaraan pertama dan saat masih kelas 7. Dua kategori semuanya dapat medali emas,” tambah perempuan kelahiran 15 Septembet 2005 silam itu.

Ketertarikannya dengan bela diri kempo sudah jelas terlihat dalam dirinya. Meski saat itu yang nampak di depan mata hanya olahraga kempo.

Meskipun di awal ia memiliki semangat mengikuti latihan. Namun, masih pertama latihan dan masih umur 8 tahun, latihan yang ia jalani jadi tidak fokus selama setahun dan sempat vakum.

“Setahun itu bolong-bolong latihannya, karena ada malas dan capek juga, baru tahun berikutnya fokus latihan lagi,” kenang Amel.

Bakat Amel di bidang olahraga beladiri juga mendapat dukungan dari keluarga terutama kedua orang tuanya.

Disamping ada kecintaan dengan olahraga kempo dalam dirinya. Selama menekuni atlet kempo banyak pengalaman yang ia rasakan.

atlet kempo
Amelia Pasya Bathesda Samosir, menerima medali Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepri ke V di Bintan Oktober 2022 lalu. Foto: Dokuemntasi Pribadi untuk Batam Pos

Semisal pada saat pertama kali latihan, Amel memiliki postur tubuh yang paling kecil diantara teman latihannya. Begitu juga dari segi usia, banyak teman latihan yang berusia di atasnya.

“Saat mau latihan terkadang ada perasaan gak enak, ngerasa bosan latihan gitu gitu aja. Mulai ikut kejuaraan pertama kali dapat menang nah disitu baru tau ternyata enak ya latihan itu dari situ mutusin buat lanjutin jadi atlet,” jelas Putri dari pasangan Parsaoran Samosir dan Berliani Kristina

Ia mengaku hingga saat ini untuk mendapatkan prestasi ataupun medali, tentu perlu diiringi dengan banyak kerja keras.

Sebagai atlet ia tak lupa menyempatkan diri untuk berolahraga. Terlebih saat mengikuti lomba atau kejuaraan, ia akan sering latihan, baik di rumah, maupun di Dojo (lokasi latihan).

Latihan-latihan yang dilakukannya tak sia-sia. Terbukti, ia telah menorehkan sejumlah prestasi. Berbagai medali pun diraihnya.

Selain di porkot dan Porprov, tahun 2019 Amel pernah mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas) kempo se-Sumatera yang digelar di Aceh, tahun lalu. Saat itu Amel berhasil mendapatkan dua medali, satu perak dan satu medali emas.

Di tingkat lebih tinggi Ia pernah mengikuti kejurnas di Solo, namun belum beruntung karena kondisi fisik yang tidak memadai.

kempo
Amelia Pasya Bathesda Samosir (tengah) saat mengikuti sesi latihan sebelum pertandingan. Foto: Dokumen pribadi untuk Batam Pos

Ia sempat drop saat berangkat ke Solo dalam keadaannya sakit. Ditambah lagi Amel harus menurunkan berat badan 5 kg dalam tiga hari karena mengalami kelebihan berat badan.

Seminggu sebelum berangkat dalam kondisi sakit pilek dan batuk. Saat bertanding kondisi dalam keadaan lemas dan habis tenaga menjadi tidak maksimal sampai kembali ke Batam masih dalam keadaan sakit.

“Agak kecewa sih apalagi ini kejuaraan nasional, betul betul diikuti oleh seluruh Indonesia, pasti kecewa. Ini jadi pengalaman berharga untuk di kemudian hari,” ceritanya.

Dalam kesehariannya, Amel terkadang harus  mampu membagi waktunya antara sekolah dan latihan kempo.

Meskipun sudah mendulang sejumlah prestasi dan medali, pendidikan juga tak kalah penting baginya. Untuk mengatasi hal itu Amel selalu melatih dirinya untuk lebih pandai dan disiplin dalam membagi waktu.

“Kurun waktu setahun ini memang agak susah membagi waktu apalagi sudah persiapan ujian akhir sekolah. Sempat vakum untuk latihan kempo gara-gara bentrok waktu dengan di sekolah,” ungkapnya.

Kini Amel tengah bersiap mendapatkan satu tiket untuk PON di Solo 2024 mendatang. Sebelum mendapatkan tiket ke PON, Amel akan fokus mengikuti Pra PON di Aceh dan Medan pada 2023 mendatang.

Bersama pelatih, Amel mengaku akan memperbanyak latihan fisik. Sebab beberapa waktu terakhir dan saat covid-19 kemarin jadi kerasa fisik berkurang.

“Jadi memperbanyak latihan fisik sama latihan teknik otot, karena kalau sudah kejuaraan nasional kelas pra pon kalau sudah kalah di otot gak bisa lanjut soalnya mereka yang main bukan atlet baru juga,” harapnya.

Sebagai anak remaja Ia bukan tipe orang yang senang berkumpul dan menghabiskan waktu semata.

Ia mengatakan, jika ada target yang ingin diraih, hal yang harus dimiliki adalah sikap disiplin dan harus pandai dalam mengatur waktu.

Amel memiliki harapan yang sangat besar. Sebagai atlet yang telah memperoleh banyak juara, ia ingin suatu saat dapat ikut pertandingan di kancah nasional bahkan internasional.

“Harapan saya itu, bisa ka ikut pertandingan di tingkat nasional, bahkan internasional,” harap remaja yang bercita-cita menjadi abdi negara itu.(*)

spot_img

Update