Kamis, 19 September 2024
spot_img

Amsakar Claudia Versus Kotak Kosong

Berita Terkait

spot_img

kotak kosongbatampos – Koalisi Partai NasDem dan Gerindra dalam Pilkada Batam 2024 terus direspons sejumlah partai politik (parpol) peraih kursi DPRD Kota Batam. Sebelas parpol sepakat merekomendasikan Am­sakar Ahmad-Li Claudia Can­dra sebagai calon Wali Ko­ta Batam dan calon Wakil Wali Kota Batam periode 2024-2029.

Adapun sebelas partai itu yakni Gerindra, PKB, PPP, Partai NasDem, PSI, Golkar, PAN, Demokrat, PKN dan Hanura.



Terbaru, Surat Keputusan (SK) dukungan datang dari Partai Keadilan Sejahtera. Melalui surat DPP PKS Nomor 629.5.6/SKEP/DPP-PKS/2024 tentang bakal calon wali kota dan wakil wali kota Batam 2024-2029 dari Partai Keadilan Sejahtera.

Surat Keputusan DPP PKS ke­pada pasangan calon wali ko­ta dan calon wakil wali kota Batam tersebut ditandatangani oleh Ketua DPP PKS Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Alhasby. Dalam surat itu tertulis PKS menyatakan mendukung pasangan Amsakar Achmad se­laku calon wa­li kota Batam dan Li Claudia Chandra se­laku wakil wa­li kota Batam yang akan ber­tanding di Pilkada Kota Batam.

Memerintahkan dewan pe-ngurus daerah Kota Batam Partai Keadilan Sejahtera untuk mendaftarkan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Batam dari PKS ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarakan keputusan tersebut. ”Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga selesainya pemilihan wali kota dan wakil wali kota Batam periode 2024-2029,” bunyi isi surat keputusan DPP PKS itu.

Dengan bergabungnya PKS ini, sudah ada 11 parpol dari 12 parpol yang duduk di DPRD Batam saat ini. Artinya, hanya tersisa PDIP yang belum memutuskan sikap. Meskipun jika harus memilih calon lain tentu kursi PDIP tidak akan cukup untuk merekomendasikan calon lain. Dengan kata lain, pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia akan melawan kotak kosong dalam Pilkada nanti.

Sementara itu, Amsakar Achmad yang dihubungi Batam Pos, tadi malam, mengucapkan syukur atas dukungan yang besar dari sepuluh parpol sebelumnya dan tambahan dukungan baru dari PKS. ”Saya sebagai pribadi maupun atas nama Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas dukungan yang luar biasa dari sahabat-sahabat parpol. Dukungan PKS ini menggenapi 10 dukungan parpol sebelumnya sehingga total sampai saat ini sudah 11 parpol yang mendukung dengan total sebanyak 43 kursi,” ungkapnya.

”Mudah-mudahan kebersamaan yang diperlihatkan oleh rekan-rekan tersebut akan memudahkan langkah perjuangan kami ke depan, sekaligus menjadi energi bagi kami untuk melaksanakan amanah tersebut dengan baik,” ujarnya.

Sementara, Claudia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran pengu-rus PKS. ”Puji syukur atas bergabungnya PKS. Terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus PKS baik DPD Kota Batam, DPW Kepri, dan DPP. Kami akan menjaga amanat ini. Kami akan segera mengon-solidasikan seluruh partai koalisi juga relawan-relawan,” kata perempuan asal Dabo tersebut.

Ia menambahkan, bahwa mereka akan segera duduk bersama untuk mematangkan kerja tim kampanye serta menyamakan visi dan misi dalam mewujudkan Batam Maju.
Sebelumnya, Amsakar Ahmad mengaku tidak mau jumawa soal lawan kotak kosong. Ia bahkan tak pernah tercetus akan melawan kotak kosong. Telebih lagi, kotak kosong juga merupakan pilihan.

”Kotak kosong ini adalah pilihan dan tidak memilih pun itu juga merupakan pilihan. Nah, sebab itu tidak perlu berlebih-lebihan, kita menjual gagasan ini di ruang publik,” katanya, beberapa hari lalu.

Terpisah, Ketua DPC Partai Gerindra, Nyanyang Haris Pratamura yang menjadi penggerak dan pengusung pasangan Amsakar Ahmad dan Li Claudia Chandra membenarkan surat keputusan DPP PKS tersebut. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas besarnya dukungan dan kepercayaan partai terhadap pasangan Amsakar Ahmad – Li Claudia Chandra.

”Iya benar, informasinya nanti malam diserahkan. Dengan keluarnya surat keputusan ini tentu kami me-ngucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan koalisi yang kami bangun ini. Mudah-mudahan koalisi ini bisa bersama-sama mengantarkan Amsakar Ahmad dan Li Claudia Chandra jadi wali kota dan wakil wali kota Batam,” ujarnya.

Dikatakan Nyanyang, sejauh ini pihaknya terus melakukan berbagai koordinasi dengan lintas partai dan direncanakan akan menggelar deklarasi bersama yang waktunya masih dipersiapkan.

”Tentunya kami berkordinasi mempersiapkan untuk memenangkan Amsakar Achmad- Li Claudia,” ujarnya.

Sementara itu, pasca turunnya SK dukungan Pilwako Batam dari DPP PKS untuk pasangan Amsakar-Claudia, praktis tinggal menyisakan satu parpol lagi yang belum bersikap di Pilwako Batam. Parpol tersebut adalah PDI Perjuangan (PDIP).

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDIP Kota Batam Nuryanto memberikan ucapan selamat kepada pasangan Amsakar-Claudia yang mendapat tambahan dukungan dari PKS.

”Saya kira sah-sah saja dan lumrah terjadi adanya koalisi besar di politik ini, termasuk soal Pilwako Batam. Namun kami menegaskan, sikap PDI Perjuangan tetap, menjunjung proses demokrasi, khususnya di Pilwako Batam nanti,” ujarnya, Selasa (30/7).

Proses demokrasi yang dimaksud adalah PDIP Kota Batam sampai saat ini masih menunggu SK dari DPP terkait Pilwako Batam nanti menjatuhkan dukungan ke siapa. Ditanya apakah PDIP berpotensi tetap akan menjadi oposisi, yang artinya akan tetap mendukung kotak kosong? Nuryanto menegaskan, sikap itu bisa saja diambil PDI Perjuangan.

”Kotak kosong juga bagian dari proses demokrasi seandainya di Pilwako Batam ini, tak ada calon yang bisa diusung. Bedanya kalau calon tersebut harus berkompetisi dengan kotak kosong, tidak akan ada pembandingnya terkait visi misi bagi calon yang maju nantinya. Itu saja,” terangnya.

Lantas, apakah PDIP juga berpotensi akan bergabung dengan koalisi besar ikut me-ngusung Amsakar-Claudia di Pilwako Batam? Hal tersebut dijawab Nuryanto, kemung-kinan itu masih ada.

”Intinya PDIP akan berpihak kepada proses demokrasi yang sesuai relnya, demokrasi yang benar-benar memiliki legitimasi kuat. Apakah kami akan mendukung kotak kosong atau pasangan lainnya, tunggu saja keputusan DPP PDIP mau ke mana dukungannya,” tegasnya.
Saat ini belum bisa dikatakan Pilwako Batam sah dan final akan berhadapan dengan kotak kosong, sebab masih ada waktu nanti tepat saat pendaftaran sekaligus penetapan pencalonan di KPU.

”PDIP tetap optimistis, akan ada parpol lain yang menginginkan agar proses demokrasi di Pilwako Batam ini berjalan dengan sedemokrasi mungkin, dalam artinya akan ada parpol di luar PDIP yang menginginkan ada pasangan calon yang bisa diu-sung yang akan berhadapan dengan pasangan Amsakar-Li Claudia,” tegasnya.

 

Komen Pengamat Politik

Praktisi politik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIPOL) Raja Haji, Tanjungpinang, Zamzami A Karim, menilai kompaknya 11 partai politik (parpol) di Kota Batam mendukung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Batam, Amsar Achmad-Li Claudia Chandra adalah sinyal rusaknya demokrasi.

“Jika parpol hanya memberikan satu laluan saja, dan hanya melawan kotak kosong, maka demokrasi politik kita sudah rusak alias cacat (flawed democracy),” ujar Zamzami A Karim, Selasa (30/7) malam.

Menurutnya, yang meruksa adalah para elite papol yang gagal menjadikan parpol sebagai salah satu instrumen demokrasi. “Instrumen demokrasi itu berupa pendidikan politik, kaderisasi politik, rek-rutmen politik, dan sarana artikulasi berbagai kepentingan,” jelasnya.
Ia mengatakan, koalisi gemuk yang terjadi menjelang pendaftaran calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah gabungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri Gerindra, Golkar, NasDem, dan PKB. “Lalu diikuti oleh parpol-parpol lainnya menyisakan PDIP sendiri sampai saat ini,” paparnya.

Menurutnya, koalisi besar tersebut semata untuk bergabung dalam kekuasaan. Bukan untuk mewujudkan kompetisi yang fair sebagai ciri demokrasi.

Selama hampir satu dekade ini, katanya, kepercayaan kepada parpol luntur. Pemilu dan Pilkada 2024 nanti adalah puncak lunturnya keperca-yaan rakyat kepada parpol.

“Buktinya adalah makin maraknya money politics dan vote buying dalam berbagai pesta demokrasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa politik sifatnya dinamis, meskipun saat ini 11 parpol sudah memberikan dukungan. Namun mendekati last minute bisa saja terjadi pergeseran dukungan sebelum resmi mendaftarkan ke KPU.

“Tetapi tetap saja, apa yang dilakukan elite-elite politik di Pilkada Batam saat ini telah mencederai semangat demokrasi berpolitik,” tutupnya. (*)

 

Reporter : Rengga Yuliandra / Arjuna / Galih Adi Saputro

spot_img
spot_img

Update