batampos – Warga Batam mengeluhkan sulitnya memperoleh vaksin booster Covid-19. Stok vaksin tersebut kini mengalami kekosongan di berbagai pusat layanan kesehatan.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, meminta pemerintah pusat untuk melonggarkan aturan perjalanan, khususnya pengguna moda transportasi udara. Pasalnya, hingga saat ini pemerintah pusat masih memberlakukan wajib vaksinasi booster bagi pelaku perjalanan.
Harapan dari Wakil Wali Kota Batam itu disambut baik oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Provinsi Kepulauan Riau, Jimmi Ho. Ia mendukung, jika aturan perjalanan dilonggarkan karena stok vaksin yang saat ini kosong.
Baca Juga: Stok Vaksin Kosong, Perjalanan Terhambat
“Soalnya sekarang vaksin kita di Batam sudah lumayan bagus juga, dan kalau bisa (booster), kita pasti mau tingkatkan terus,” katanya.
Ia berharap aturan yang menjadi syarat perjalanan ini segera dilonggarkan. Apalagi saat menjelang akhir tahun merupakan momentum untuk menerima turis dari mancanegara.
Sebab, beberapa negara khususnya di Asia sudah mulai melonggarkan syarat masuk ke negaranya.
“Jadi kita (berharap) Indonesia, Kepri, Batam itu harus gitu juga,” tuturnya.
Baca Juga: Vaksin Tembak Melanggar Hukum
Ia menambahkan, PHRI sebelumnya sudah mengajukan ke PHRI pusat untuk pelonggaran perjalanan ini. Dimana saat ini PHRI pusat masih berusaha mendorong program kelonggaran aturan perjalanan ini ke pihak terkait.
Termasuk usulan untuk status endemi karena angka vaksinasi di Kota Batam yang juga sudah tinggi.
“Iya kita juga sudah meminta kepada pusat untuk pelonggaran, dan semoga Januari 2023 bisa dilaksanakan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid. Menurutnya, sudah seharusnya segera dikaji untuk rencana pelonggaran perjalanan karena kasus penularan Covid-19 yang semakin melandai.
Baca Juga: Super Air Jet Layani Rute Domestik Baru
WHO dan Kemenkes lanjut Rafki, juga sudah mengisyaratkan kalau Covid-19 akan segera berakhir.
“Jadi sudah saatnya kita mendorong pertumbuhan ekonomi terutama sektor pariwisata,” katanya.
Apalagi di tengah ancaman resesi ekonomi global, pengusaha butuh stimulus yang salah satunya bisa diberikan dengan melakukan pelonggaran perjalanan di Indonesia. Dengan begitu mobilisasi orang akan semakin meningkat yang akan mendorong aktivitas ekonomi yang semakin tinggi.
“Dengan begitu diharapkan akan sedikit meringankan dampak dari ancaman resesi global yang akan datang,” imbuhnya. (*)
Reporter: EGGI IDRIANSYAH