batampos– Keluarga dari Te, mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan yang dibunuh secara keji oleh Ahmad Yuda Siregar, suami keduanya di di perumahan Muka kuning Indah I blok AD nomor 04, Sabtu (4/11) lalu angkat bicara terkait kasus pembunuhan ini. Mereka berharap pelaku dan siapa saja yang terlibat dengan pembunuhan sang ibu dihukum yang setimpal sesuai perbuatan dan peran masing-masing.
Kabar terakhir yang diterima keluarga, pelaku ada dua orang. Selain Yuda yang sudah duluan ditangkap, Bunga isteri muda Yuda juga terlibat. Bunga juga sudah ditangkap diharapkan mendapat hukuman yang setimpal.
BACA JUGA:Â Bunga, Istri Muda Pelaku Pembunuhan Mantan Direktur RSUD Akhirnya Ditangkap
“Siapapun yang terlibat tolong dihukum yang setimpal. Pelaku utamanya dihukum yang berat karena telah membunuh ibu kami secara keji, ” ujar anak sulung korban saat dihubungi.
Dijelaskan Windi, Yuda yang merupakan suami kedua sang ibu tidak dikenal betul oleh keluarga besar mereka. Yuda menikah sang ibu secara diam-diam. Sepak terjang Yuda belakangan mereka baru tahu. Yuda telah menggasak banyak uang dari sang ibu. Miliaran rupiah telah digerus Yuda. Salah satu yang sedang mereka telusuri saat ini adalah pembelian lahan fiktif sebanyak Rp 3 miliar.
“Ibu pernah cerita kalau dia beli layak di Kampung Rp 3 miliar melalui Yuda ini. Lahan itu ternyata fiktif. Uangnya sudah dikasih oleh ibu. Ini juga akan kami telusuri, ” ujarnya.
Sepak terjang Yuda yang cukup mengagetkan semakin meyakinkan keluarga bahwa motif pembunuhan ini sesungguhnya ingin menguasai harta. Selain mencoba membawa kabur surat tanah dan dokumen berharga korban, Yuda juga ternyata membawa Bunga ke Batam (sebelum kejadian pembunuh) untuk dinikahi secara resmi.
“Mau nikahan mereka di KUA, makanya bagaimana cara nya biar semua harta ibu ini pindah ke mereka. Alasan saja dengan modus minta yang untuk calon bupati. Dari mana dia punya pengalaman politik. Siapa dia. Pernah tak masuk dalam dunia politik. Itu alasan saja biar ambil semua harta ibu, ” ujarnya.
Selain Bunga, keluarga juga akan mengusur aliran harta sang ibu ke isteri pertama Yuda, sebab disebutkan keluarga, sebagian besar uang korban sudah mengalir ke isteri pertama pelaku untuk pembelian lahan kebun sawit yang saat ini dikelolah oleh isteri pertama di kampung mereka. “Banyak mas. Nanti ya kita bongkar semua. Ternyata sangat bobrok si Yuda itu,” ujarnya. (*)
reporter: eusebius sara