Senin, 11 November 2024

Anggaran Penanganan Banjir di Batam Turun, Hanya Rp 11,3 Miliar dari Usulan Rp 56 Miliar

Berita Terkait

spot_img
Sejumlah kendaraan berusaha melewati banjir yang menggenangi jalan Raja Isa Batamcenter, Sabtu (30/9). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya di Kota Batam, Pemkot Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam berencana membangun sekitar 40-an drainase di tahun 2024. Program ini masuk di Ranperda APBD 2024 dengan anggaran yang disetujui sebesar Rp 11,3 miliar.

Bila melihat besaran anggaran penanganan banjir yang dialokasikan ini masih jauh dari usulan DBMSDA pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yakni sebesar Rp 56 miliar untuk penanganan banjir di tahun 2024. Bahkan dibandingkan penanganan banjir di APBD Perubahan 2023 angkanya juga menurun dari sebelumnya yang dianggararkan sebesar Rp 18,8 miliar.

“Ya, kami menyusun RKPD menurut ideal kami sekitar Rp 56 miliar. Ini berdasarkan hasil musrenbang dan survey kita di lapangan. Namun tentu kan dibahas lagi di Dewan (DPRD Batam). Kemudian di dalam rencana anggaran ranperda APBD 2024 didapat alokasi Rp 11,3 miliar,” ujar Kepala DBMSDA Batam Suhar melalui Kabid SDA DBMSDA Batam Wan Taufik, Selasa (31/10).

Baca Juga: Menunggak Pajak Kendaraan Bermotor, Petugas Samsat Datangi Rumah Warga

Keterbatasan anggaran menjadi penyebab berkurangnya penangan banjir ini. Namun begitu, Wan mengaku akan memaksimalkan anggaran yang ada dengan membangun drainase yang memang dianggap paling prioritas khususnya di sejumlah lokasi-lokasi yang kerap terjadi banjir.

“Untuk tahun depan proyek fisik kita lebih banyak saluran menuju ke perumahan-perumahan,” tuturnya.

Sementara itu untuk saluran induk seperti pembangunan parit besar di samping RSUD Embung Fatimah belum ada di tahun depan. “Ya memang untuk paket besar kita ngak ada di tahun depan. Jumlahnya sekitar 40-an drainase dan lebih banyak saluran menuju ke perumahan-perumahan,” ungkap Wan.

Diketahui, memasuki musim penghujan, permasalahan banjir kerap melanda wilayah Batam. Banjir seolah menjadi masalah klasik yang sangat sulit diantisipasi pemerintah. Setiap tahun, selalu saja ada wilayah atau pemukiman warga yang berada di daerah resapan air (DAS) yang terkena banjir.

Baca Juga: Siap-Siap Warga Batam Bisa Disidang Akibat Langgar Ketertiban Umum

Seperti yang terjadi Sabtu (28/10), sejumlah permukiman warga hingga ruas jalan terendam banjir. Penyebabnya adalah hujan dengan intensitas deras mengguyur Kota Batam, sejak Sabtu pagi. Selain itu buruknya sistem drainase, penyempitan daerah aliran sungai disinyalir menjadi penyebab banjir ini.

Ida, warga Tiban Lama mengaku hampir setiap kali hujan deras rumahnya terdampak banjir. Kondisi ini juga diperparah dengan pasang laut sehingga menyebabkan air hujan tak bisa mengalir maksimal ke laut.

“Kayak semalam lah hujan dari pagi sampai sore, air laut juga pasang ya banjir lah,” katanya. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update