Jumat, 20 September 2024

Angka Pengangguran di Kepri Tertinggi Kedua Nasional, Ini Kata Anggota Dewan Batam

Berita Terkait

spot_img
Pencaker Dalil Harahap 2
Ilustrasi Pencari kerja di Batam. Tingkat pengangguran di Kepri tertinggi kedua nasional, terutama di Batam. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) nasional merilis Provinsi Kepri menduduki posisi kedua dengan angka pengangguran terbuka nomor dua secara nasional, setelah Provinsi Banten.

Anggota DPRD Kota Batam, Muhammad Mustafa menyampaikan angka pengangguran terbuka di Kepri ini secara daerah turun, dibanding tahun 2023 lalu.



Berdasarkan data tahun 2023 lalu angka pengangguran terbuka di Kepri itu mencapai 8,4 persen. Tahun ini dirilis BPS itu turun menjadi 6,9 persen.

“Bicara soal Kepri, sudah pasti Batam yang menjadi lokomotifnya. Karena Batam merupakan kota tujuan pencari kerja. Jadi wajar saja angka pengangguran terbuka di Provinsi Kepri ini tinggi,” kata dia saat dijumpai di ruangannya, Selasa (21/5).

Baca Juga: Terkait Parkir, DPRD Batam Rencanakan Panggil Dishub

Ia menjelaskan Batam masih menjadi destinasi pencari kerja (pencaker), sehingga mendorong angka pengangguran terbuka tinggi. Tidak saja di Provinsi Kepri, Batam juga merupakan tujuan mencari nafkah nomor satu di wilayah Sumatera.

“Skala nasional mungkin nomor dua, namun di tingkat provinsi tingkat pengangguran Kepri itu turun,” tegasnya.

Hal ini tentu menjadi perhatian dari pemerintah daerah, untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Agar angka pengangguran bisa ditekan, meskipun Provinsi Kepri, khususnya Batam masih menjadi destinasi pencari kerja.

“Kalau bicara soal Kepri, sudah pasti itu Batam. Baik pertumbuhan ekonomi, maupun lainnya,” sebutnya.

Mustafa mengungkapkan upaya yang dilakukan untuk menekan angka pengangguran terbuka ini adalah menciptakan lapangan kerja. Memfasilitasi pelatihan baik daerah, maupun nasional seperti kehadiran Balai Latih Kerja (BLK).

Baca Juga: Polresta Barelang Amankan 60 Motor Curian, 47 Pelaku Ditangkap

Saat ini Batam sudah memiliki BLK yang akan segera diresmikan bulan Juni mendatang. BLK memiliki beberapa bidang pelatihan di antaranya, pariwisata seperti lab bahasa, lab animasi, lab barista.

Selain itu, ada juga laboratorium untuk IT untuk mendukung pelatihan di bidang digitalisasi. Ke depan bidang pelatihan ini akan menyesuaikan dengan kebutuhan industri di Batam.

“Misalnya kemaritiman. Akan ada bidang pelatihan welder. Karena di Batam angka kebutuhan welder cukup tinggi, dan tenaganya tidak tersedia banyak. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus ada pelatihan yang disediakan. Sehingga diharapkan serapan tenaga kerja tinggi, dan pengangguran terbuka itu ditekan,” bebernya.

Selain itu, melalui Peraturan Daerah Penempatan Tenaga Kerja yang baru disahkan mengatur tenaga kerja lokal lebih diprioritaskan.

“Kalau dibandingkan dari jaman Covid-19 lalu, angka pengangguran terbuka di Batam maupun Kepri cenderung turun. Ini karena faktor ekonomi yang terus membaik. Sehingga terciptanya lapangan kerja terus ada,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Penyebab Banjir di Jalan Punggur

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyampaikan tujuan BLK ini memang mempersiapkan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan perusahaan.

“Batam kota industri, jadi memang sudah seharusnya punya BLK yang memiliki bidang pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri. Jadi harapannya melalui BLK yang segera diresmikan ini Batam bisa mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian,” terangnya.

Rudi menyampaikan angka pencari kerja di Batam memang terus ada. Hal ini karena pencari kerja menjadi Batam sebagai destinasi. Faktor upah yang cukup tinggi, dan banyaknya industri menjadikan Batam terus jadi magnet.

“Kita tak boleh larang orang masuk ke Batam. Walaupun mereka soft skill tetap saja datang ke Batam. Tugas kami mempersiapkan tenaga kerja yang siap diserap perusahaan, sehingga angka pengangguran terbuka itu bisa ditekan,” terangnya.

Menurutnya angka pencari kerja di Batam terus turun. Hal ini berdasarkan data yang dirilis BPS. Keberhasilan ini tidak lepas dari investasi yang meningkat. Sehingga mendorong terciptanya lapangan pekerjaan di Batam.

“Di Kepri ini, Batam masih jadi yang paling favorit bagi pencaker. Karena memang kota industri,” tutupnya. (*)

Reporter: Yulitavia

spot_img

Update