batampos – Tarif visa kunjungan saat kedatangan atau Visa on Arrival (VOA) bagi wisatawan asing ke Indonesia dinilai memberatkan. Hal itu yang diduga jadi salah satu penyebab kunjungan wisman ke beberapa daerah wisata di Indonesia tak seperti yang diharapkan, seperti untuk wilayah Kepri, khususnya Batam.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandigo Uno mengatakan dirinya baru menandatangani kembali rancangan tarif VoA. Rancangan itu juga telah dilanjutkan ke Kemenkumham untuk ditandatangani.
“Minggu ini saya telah menandatangani kembali rancangan VoA, dan menunggu tandatangan Kemenkumham untuk finalisasi, sebelum ditetapkan jadi aturan pemerintah,” ujar Sandigo Uno saat di Megamall, Batam, Minggu (4/8).
Baca Juga: Bandara Hang Nadim Pacu Konektivitas Transportasi Udara
Menurut Sandiago, dirinya pernah menyampaikan ke Gubernur Kepri Ansar Achmad dan Kadispari Kepri Guntur Sakti, perubahan ini dilakukan untuk membantu kunjungan wisman ke Kepri yang tekendala tarif VoA dan tiket feri.
“Biaya VoA yang dinilai membenani dan tarif tiket yang masih mahal,” sebut Sandiago.
Karena itu, ia berharap untuk biaya VoA bisa segera dibebaskan. Terutama untuk negara-negara terbanyak berkunjung ke Indonesia.
“Harapan tarif VoA dibebaskan terutama untuk 20 wisatawan negara terbanyak yang berkunjung,” sebut Sandiago.
Begitu juga untuk tiket feri dan pesawat terbang yang juga banyak dikeluhkan. Pihaknya juga berencana menambah jumlah penerbangan dan feri, sehingga angka kunjungan meningkat.
“Dengan banyaknya kunjungan, otomatis ekonomi meningkat, dan diharapkan harga tiket juga dapat efesien dan harga diturunkan,” tegas Sandiago.
Di tempat yang sama, Kadisbudpar Kota Batam, Ardi Winata menyambut baik harapan dari Menpan Ekraf Sandiago Uno. Terutama tarif VOA dibebaskan, sehingga angka kunjungan meningkat.
“Pastinya menyambut baik. Semoga harapan dari pak Menteri dapat tercapai, VoA dihapuskan, kunjungan pun naik dratis,” ungkap Ardi. (*)
Reporter: Yashinta