batampos – Aksi balap liar khususnya di kawasan Batam Centre hingga kini masih ditemukan. Bahkan, warga mengeluhkan aksi yang kerap dillakukan remaja dan anak-anak tersebut.
Lokasi balap liar ini juga sudah kerap didatangi Satlantas Polresta Barelang. Bahkan, polisi selalu menilang puluhan para pebalap liar dan penggunaan knalpot brong.
Kasat Lantas Polresta Barelang, Kompol Cut Putri Amelia Sari, mengatakan, selain antisipasi dari pihaknya, aksi balap liar ini bisa dicegah dengan peran aktif para orangtua.
Baca Juga:Â Ini Langkah PLN Batam Dalam Mengatasi Pemadaman Listrik Bergilir di Kawasan Industri
Cut meminta orangtua untuk membatasi jam malam anak keluar rumah.
“Tolong jam malam itu dibatasi. Karena kumpul-kumpul itu menjadi faktor dan terpengaruh aksi trek-trekan,” ujar Cut yang didampingi Kanit Turjawali Polresta Barelang, Ipda Yudhi Patra saat kegiatan antisipasi balap liar di Simpang Kara, Batam Centre, Sabtu (20/5) dini hari.
Cut menjelaskan, pihaknya mendatangi lokasi rawan balap liar tersebut dilakukan setelah mendapat keluhan dari masyarakat. Hasilnya, polisi menilang 21 pebalap liar dan pengguna knalpot brong.
Baca Juga:Â KPU Batam Imbau Masyarakat Cek Nama di DPSHP
“Kegiatan ini tindak lanjut atas perintah Kapolres untuk melaksanakan kegiatan antisipasi balap liar,” kata Cut.
Pantauan di lokasi, pebalap liar dan pengguna knalpot brong tersebut didominasi remaja dan berkelompok. Seperti remaja berstatus pelajar SMK Swasta di kawasan Lubukbaja berinisial R.
Ia mengaku ditindak polisi saat trek-trekan bersama rekan-rekannya yang berjumlah 4 sepeda motor atau 8 orang.
“Pamit ke orangtua mau begadang nonton bola sama teman,” ujarnya di lokasi.
Baca Juga:Â Inflasi di Provinsi Kepri Terkendali, Mendagri: Saya Apresiasi Pak Gubernur
Namun, ia bersama rekan-rekannya menuju Batam Centre untuk balap liar.
“Orangtua tidak tau kalau ke sini,” ungkapnya.(*)
Reporter: Yofi Yuhendri
