batampos – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, operator kapal berencana menambah trip perjalanan Batam ke Singapura, dan sebaliknya. Persiapan ini merupakan antisipasi lonjakan penumpang kapal ke Batam dan Singapura.
Pengelola Pelabuhan Internasional Sekupang, Julmarly, mengatakan bahwa saat ini ada 13 trip perjalanan yang tersedia, dan beroperasi setiap hari. Dengan tiga operator kapal yaitu Batamfast, Sindoferry, dan Majestic.
”Kalau sekarang arus kedatangan dan keberangkatan masih normal, dan belum ada peningkatan. Hal ini karena kami juga baru buka mungkin,” kata Julmarly, Senin (12/12/2022).
Ia memperkirakan lonjakan penumpang baru terlihat di 20 Desember mendatang.
Berdasarkan informasi dari agen, ada peningkatan pemesanan sepekan jelang tahun baru.
”Untuk jumlah kami belum tahu ini. Biasanya sampai ada 26 trip dari operator jelang hari libur ini. Karena masih menunggu dari agen datanya. Tapi mudah-mudahan bisa banyak lah yang masuk tentunya,” harapnya.
Ia mengatakan, persiapan jelang libur Nataru sudah sesuai dengan jadwal. Masing-masing operator sudah melakukan antisipasi lonjakan penumpang. Ia berharap angka kunjungan akhir tahun ini bisa lebih banyak.
”Semoga bisa balik seperti tahun sebelumnya, ketika belum pandemi. Pelabuhan Sekupang ini kan salah satu pilihan bagi wisman asal Singapura. Jadi kalau ramai tentu semua akan terdampak,” katanya.
Jul menyebutkan bahwa sebelum pandemi, jumlah penumpang di pelabuhan ini mencapai ribuan orang. Terutama akhir pekan, jumlahnya meningkat dari hari biasanya.
”Biasanya Jumat sudah mulai masuk, Sabtu pagi itu paling ramai. Kalau dulu kita bisa lihat bis berjejer di depan pelabuhan, mungkin dalam waktu dekat ini hal itu bisa terwujud kembali,” harapnya.
Jul menambahkan, belum ada alasan wisman membatalkan perjalanan mereka ke Batam. Menurutnya, Batam cukup aman dikunjungi, dan menghabiskan waktu libur Nataru mereka.
”Singapura biasanya kalau datang bareng keluarga. Jadi ramai yang masuk. Semoga ada kemajuan di bidang pariwisata di Batam ke arah yang lebih baik,” bebernya.
Pemesanan Hotel Capai 80 Persen
Sementara itu, momentum Nataru menjadi berkah bagi sektor pariwisata. Khususnya, hotel. Holding BUMN Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney, mengungkapkan bahwa pemesanan kamar hotel di jaringannya menjelang libur Naratu rata-rata mencapai 50 persen. Bahkan, beberapa tempat destinasi wisata utama, tembus 80 persen.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyebutkan, saat ini, okupansi hotel terus meningkat dan destinasi utama pariwisata di Indonesia telah melebihi 80 persen. “Untuk destinasi utama sudah lebih dari 80 persen (okupansi, red), harapannya nanti bisa 100 persen,” ujar Dony di Jakarta, Senin (12/12).
Dony menegaskan tidak ada penurunan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) seperti yang dikhawatirkan setelah disahkannya Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dalam pantauannya di bandara-bandara internasional, tidak terjadi penurunan kunjungan maupun pembatalan penerbangan oleh wisman.
Dony melihat kondisi sekarang menjadi momen bagi kompetitor untuk mencari hal-hal yang terkesan menakutkan bagi wisatawan asing untuk tidak datang ke Indonesia. Apalagi, persaingan di industri pariwisata sangat kompetitif.
“Kita bersaing dengan sejumlah negara tetangga seperti seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia,” ucapnya.
Di lain pihak, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga melaporkan data yang kurang lebih sama mengenai tren pemesanan hotel jelang Nataru. Sekjen PHRI Maulana Yusran menyebutkan, pemesanan menghadapi libur Nataru sangat bervariatif di setiap daerah.
Khusus, Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan. ”Di Pulau Jawa itu cukup baik peningkatannya. Terakhir kita mendengar sudah di atas 70 persen pemesanan hotelnya,” ucapnya. (*)
Reporter : YULITAVIA
Editor : RYAN AGUNG