Minggu, 22 September 2024

Antisipasi Tindakan Perundungan, Disdik Kepri Bentuk Tim Khusus Pencegahan

Berita Terkait

spot_img
Andi Agung Kadisdik Kepri Dalil Harahap1
Kepala Disdik Provinsi Kepri, Andi Agung. Foto. Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Maraknya tindakan perundungan di lingkungan sekolah, menimbulkan kekhawatiran. Dinas Pendidikan Provinsi Kepri bentuk tim pencegahan perundungan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Dr. Andi Agung mengatakan penanganan perundungan menjadi konsentrasi di dunia pendidikan.



Menurutnya, dunia pendidikan harus bebas dari tindakan perundungan, maupun kekerasan pada siswa, baik itu dari guru, maupun sesama siswa di sekolah.

“Ini penting dan menjadi perhatian kami saat ini. Kami sudah menghubungi pihak sekolah dan meminta penjelasan terkait tindakan perundungan tersebut. Kami sangat menyayangkan, tapi juga harus segera mencari solusi agar hal ini tidak terulang lagi,” bebernya, Jumat (8/3).

Baca Juga: Marak Kasus Bully di Sekolah, Polisi Minta Orang Tua Perketat Pengawasan Anak

Ia mengajak semua pihak di satuan pendidikan, serta orangtua untuk dapat bersama-sama mencegah tindakan perundungan.

Andi menjelaskan setiap sekolah sudah membentuk satuan tugas pencegahan tindakan perundungan. Tim ini akan mengawasi, serta mencegah tindakan perundungan terjadi.

“Tujuan tim itu adalah mencegah, dan mengedukasi siswa utamanya, dan seluruh elemen keseluruhan di sekolah untuk mencegah perundungan,” jelasnya.

Andi menambahkan Disdik juga telah membuat tim pencegahan perundungan, untuk Pergubnya tinggal menunggu tanda tangan Gubernur Kepri untuk bisa segera dilaksanakan.

“Sekolah sudah kami imbau dan minta peningkatan pengawasan dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan di sekolah,” imbuhnya.

Tim pencegahan nanti bisa meminimalisir terjadinya tindakan perundungan. Pengawasan ini berharap bisa mencegah kejadian perundungan di sekolah, sehingga tidak terulang kembali hal seperti ini.

Menurutnya, tindakan perundungan ini bisa berdampak buruk pada psikologis anak tentunya. Untuk itu, penting sekali untuk mencegah hal itu terjadi.

“Sosialisasinya di satuan pendidikan, juga, guru-gurunya juga, semuanya harus berkomitmen lah,” tutupnya. (*)

Reporter: Yulitavia

spot_img

Update