Rabu, 6 November 2024

Apindo, Lapangan Pekerjaan Terbuka Luas di Batam, Skilled Labor Jadi Penentu 

Berita Terkait

spot_img
IMG 7768 1
Ketua Apindo Kota Batam Rafky Rasyid (ANTARA/Jessica)

batampos – Potensi lapangan pekerjaan di Kota Batam masih sangat tinggi. Terlebih beberapa perusahaan besar skala internasional terus mengembangkan ekspansi bisnisnya di Kota industri ini.

Beberapa hari yang lalu, PT Volex Indonesia, perusahaan pemasok perakitan kabel, telekomunikasi, data center, peralatan media hingga Industri otomotif meresmikan gedung baru yang ketiganya dengan nilai investasi capai 40 juta USD.
General Manager Asia Pasifik Tan Chiang Peng mengatakan, investasi tersebut menandai komitmen PT Volex Indonesia dalam memperluas kapasitas produksinya dan sekaligus memperkuat kehadirannya di daerah kawasan Asia Tenggara.
PT Volex Indonesia optimis ekspansi ini diperkirakan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja lokal, memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian serta lapangan kerja di Batam.
“Kami merintis pabrik ini dari 32 tahun yang lalu dengan 250 pekerja. Saat ini, kami mempekerjakan 2.900 atau mendekati 3000 pekerja. Gedung baru ini dua kali lebih besar dari gedung lama. Jadi pekerja yang harus direkrut sangat banyak,” ujarnya
Sementara itu di bulan Mei lalu, Hashim Djojohadikusumo, pengusaha kelas kakap sekaligus adik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, membangun pabrik timah yang fokus pada pembuatan solder di Batam bernama PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) dengan investasi awal yakni Rp 400 miliar.
Ekspansi bisnis PT Solder Tin Andalan Indonesia ini diprediksi akan membutuhkan banyak lapangan pekerjaan di Batam.
Adapun, target produksi solder yang ditetapkan PT Stania ini sebesar 2.000 ton per tahun. Target fase pertama produksi 2.000 ton solder, yakni meraup omset sebesar Rp 1,2 triliun, ” ujar Hashim, yang merupakan komisaris utama Arsari Group.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid menilai, Investasi di Batam saat ini terus berkembang dengan cukup pesat. Hal tersebut ditandai dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Batam dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, tentu akan membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Selain Volex, perusahaan lain di Batam saat ini juga banyak yang melakukan ekspansi. Jadi lapangan pekerjaan akan terus terbuka luas di Batam,” ujarnya ke Batam Pos, Minggu (11/8).
Menurutnya, banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia ini juga harus dibarengi dengan kemampuan dan skill pekerja itu sendiri. Tinggal bagaimana tenaga kerja menyiapkan skillnya sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri itu.
“Perlu diingat, bahwa Industri di Kota Batam saat ini mengarah pada industri padat modal. Dimana yang lebih banyak dibutuhkan ialah skilled labor (tenaga kerja terdidik),” tuturnya
Dimana tenaga kerja kita harus dipersiapkan dengan skill yang terus diupgrade sesuai kebutuhan industri saat ini. Pekerja juga tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah semata-mata.
“Artinya ke depan lapangan pekerjaan ini akan semakin besar. Bagi pekerja terampil. Lowongan pekerja yang belum terampil (unskilled labor) akan makin menyempit,” sambung Rafki.
Ia berharap banyak dengan hadirnya Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah pusat ini di Batam, mampu meningkatkan skill para pekerja itu sendiri. Menjadikan mereka tenaga kerja terdidik skilled labor sehingga diterima di dunia industri saat ini
“Selain itu kita menanti kehadiran Balai Diklat Industri di Kota Batam. Kalau BLK berada di bawah Kemenaker, Balai Diklat Industri ini ada di bawah Kementerian Perindustrian,” tuturnya.
Dengan kehadiran keduanya di Batam ia optimis peningkatan kompetensi SDM di Batam akan bisa didorong lebih cepat. Seiring dengan peningkatan investasi yang ada di Kota Batam
“Kita harapkan keduanya sejalan sehingga itu benar-benar disiapkan dalam memenuhi kebutuhan industri,” ucapnya.
Disinggung lapangan pekerjaan apa saja yang dibuka saat ini, ia menjawab bidang manufaktur, Galangan Kapal, oil and gas, juga di bidang jasa dan perdagangan. Bidang bidang usaha lainnya juga relatif banyak membuka lowongan pekerjaan.
 “Intinya pencari kerja zaman sekarang, tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah aja. Harus dilengkapi sertifikat keahlian tertentu supaya cepat mendapatkan pekerjaan,” pungkasnya.
Dinas Tenaga Kerja Kota Batam menyebutkan, sepanjang tahun 2024 terdapat 8.463 lowongan kerja formal dan informal di Kota Batam. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyebutkan, welder, manufaktur serta perusahaan perusahan oil and gas masih menjadi perusahaan paling banyak membuka peluang kerja di sepanjang tahun 2024 ini.
“Ini data yang masuk ke kita sampai Mei 2024 ini,” kata Rudi.
Diakuinya, banyak dari perusahaan tersebut yang meminta spesifikasi khusus seperti pengalaman kerja dan sebagainya. Namun ada juga yang tidak membutuhkan spesifikasi khusus terutama bagi mereka yang ditempatkan di bagian operator.
“Untuk lowongan di Batam saat ini cukup banyak. Baik yang bergerak di bidang formal ataupun informal, seperti penjaga toko dan sebagainya. Kita juga mewajibkan setiap perusahaan melaporkan lowongan kerja ke Disnaker Batam,” tutupnya.
Ia memprediksikan jumlah pencari kerja yang ber-KTP Batam ini akan terus bertambah, seiring kelulusan sekolah tahun ini. Selain itu angka ini bertambah dikarenakan banyaknya pekerja yang habis kontrak dan mengurus kartu kerja yang baru.
“Karena sudah lulus sekolah, kemungkinan naik,” ucap Rudi.
Ia juga menyambut baik investasi bisnis oleh PT Volex Indonesia yang telah membuka pabrik ketiga di Sekupang ini. Menurutnya, kehadiran pabrik baru di PT Volex Indonesia ini tentu saja akan membuka peluang kerja bagi masyarakat Kota Batam dan sekitarnya. “Kehadiran pabrik ini sangat berarti, terutama mengingat tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Batam. Ini pasti akan membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada, dan juga memberikan kesempatan kerja bagi mereka masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Rudi berharap perusahaan di Kota Batam harus mengikuti kebijakan Perda tentang Penempatan Tenaga Kerja. Dalam perda itu, Rudi menegaskan bahwa prioritas tetap akan diberikan kepada tenaga kerja yang sudah menetap di Batam.
“Perda ini tidak akan menghalangi orang luar, tapi kita utamakan yang ada di Batam. Yang pasti, ini tidak melarang orang luar bekerja di Batam, tapi kita utamakan mereka yang sudah di Kota Batam,” harapanya. (*) 
Reporter: Rengga Yuliandra
spot_img

Update