batampos – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, memberikan apresiasi terhadap kinerja Badan Pengusahaan (BP) Batam sepanjang tahun 2024.
Demikian disampaikan oleh Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid. Menurutnya, capaian BP Batam tahun ini cukup memuaskan, terutama dalam bidang investasi dan pembangunan infrastruktur.
“Target investasi yang dibebankan ke BP Batam berhasil dicapai. Bahkan, selama 2024, tidak ada laporan investor yang hengkang atau memindahkan usahanya dari Batam. Ini membuktikan bahwa iklim investasi di Batam masih kondusif,” ujarnya, (1/1).
Ia memuji langkah BP Batam dalam mempertahankan investor lama, sekaligus membangun infrastruktur investasi yang memadai. Penyederhanaan dan pelayanan perizinan yang dilakukan oleh BP Batam menjadi salah satu poin positif yang turut mendorong keberhasilan tersebut.
Namun demikian, Rafki menyoroti adanya kendala terkait pelimpahan kewenangan perizinan dari kementerian atau lembaga pusat ke BP Batam. Menurutnya, hambatan ini masih menjadi penghalang bagi kelancaran investasi di Batam.
“Kami mendesak pemerintah pusat untuk segera melimpahkan seluruh kewenangannya di bidang perizinan investasi dan perizinan berusaha kepada BP Batam atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Hal ini sangat penting untuk mempercepat proses perizinan,” katanya.
Dia juga menyinggung peluang besar yang dapat dimanfaatkan Batam pada tahun 2025. Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat berpotensi memicu relokasi investasi dari China dan Vietnam.
“BP Batam harus memiliki strategi yang luar biasa untuk menarik investasi tersebut. Strategi biasa saja tidak akan cukup. Kita harus mampu membuat investor asing memilih Batam sebagai tujuan utama mereka,” kata Rafki.
Kata dia, momentum ini tidak boleh disia-siakan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Dengan pendekatan yang tepat, Batam bisa menjadi destinasi investasi yang diunggulkan di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Rafki turut menyoroti pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur pelabuhan. Ia menilai pelabuhan sebagai infrastruktur vital yang perlu segera ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelancaran logistik.
“Penyelesaian pembangunan pelabuhan harus diprioritaskan. Selain itu, layanan pengiriman kontainer secara langsung dari Batam ke negara tujuan juga harus ditambah untuk memperkuat daya saing,” katanya.
Dalam hal kebijakan, Rafki menyampaikan bahwa selama ini BP Batam cukup terbuka dan melibatkan pelaku usaha dalam setiap pengambilan keputusan. Namun, ia berharap ke depan keterbukaan ini dapat ditingkatkan.
“Sinergi antara dunia usaha dan BP Batam sangat penting. Dengan tujuan yang sama, yakni menjaga iklim investasi yang aman, kondusif, dan menguntungkan, komunikasi yang lebih intensif akan memperkuat hubungan ini,” ujarnya.
Apindo menegaskan bahwa dunia usaha di Batam siap memberikan masukan strategis kepada BP Batam. Dengan kolaborasi yang lebih erat, pengusaha optimistis Batam akan semakin menarik bagi investor.
Lalu, pentingnya penyederhanaan layanan logistik sebagai salah satu cara mendukung iklim investasi juga patut dicatat. Menurutnya, layanan pengiriman langsung akan memangkas biaya dan waktu, sehingga membuat Batam lebih kompetitif.
Rafki mengungkapkan harapannya agar BP Batam terus konsisten menjaga performa positifnya di tahun-tahun mendatang. “Kita berharap BP Batam tidak hanya mempertahankan apa yang telah dicapai, tetapi juga terus berinovasi untuk menciptakan peluang baru,” katanya. (*)
Reporter: Arjuna