batampos – Pemadaman listrik di Kota Batam terus terjadi hingga, Senin (2/1) kemarin. Hal ini tentunya sangat merugikan dunia usaha khususnya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi sejak Minggu (1/1/2023) kemungkinan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.
Pemadaman listrik ini juga berdampak pada terganggunya layanan internet hingga terganggunya aliran listrik ke rumah-rumah dan industri.
Baca Juga:Â Komisi III DPRD Kepri akan Undang RDP Dirut PLN Batam
Dengan pemadaman listrik ini, cukup banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang terganggu. Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan terganggunya aktivitas di rumah selama libur Natal dan Tahun Baru.
“PLN Batam harus memberi kompensasi atas ketidaknyamanan masyarakat itu dengan insentif. Misalnya dengan mendiskon tagihan pelanggan bulan depan,” katanya.
Namun disamping itu semua, yang paling penting kata Rafki, kedepannya jangan ada lagi pemadaman dalam skala luas dan waktu yang lama seperti dua hari ini. Ia berharap ke PLN Batam sudah mempunyai rencana cadangan ketika terjadinya gangguan kelistrikan seperti dua hari ini.
Baca Juga:Â Ketika EBT Jadi Primadona Baru Penopang Ketenagalistrikan di Batam
“Dengan menyiapkan sistem backup kelistrikan misalnya. Jadi pemadaman hanya dilakukan di area tertentu yang mengalami gangguan saja,” tegasnya.
Tidak seperti dalam dua hari ini, yang hampir seluruh area Batam dan Bintan mengalami pemadaman listrik. Waktu pemadaman yang lama juga menunjukkan indikasi kalau penyebab gangguan sulit dicari.
Selaku pelanggan, ia mengharapkan PLN Batam memasang sistem yang canggih yang bisa mendeteksi gangguan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi gangguan bisa cepat diketahui dan diatasi.
“Hari ini pemadaman ternyata masih berlanjut. Hal ini terjadi kemungkinan terjadi karena penyebab utama terganggunya sistem kelistrikan di PLN Batam belum ditemukan. Kita berharap segera cepat ditemukan agar aktivitas dunia usaha dan masyarakat tidak terganggu. Semakin lama pemadaman dilakukan maka akan semakin besar tingkat kerugian yang dialami pelaku usaha dan rumah tangga nantinya,” katanya.
Ia kembali menambahkan, untuk kedepannya jamgan sampai kejadin ini terulang kembali. Ia yakin, PLN Batam mempunyai SDM yang berkualotas dan memiliki kompetensi yang cukup di bidangnya.
Baca Juga:Â Penumpang di Bandara Internasional Batam Mencapai 3,4 Juta Orang
“Sehingga bisa cepat menyelesaikan gangguan ini dan mampu mencegahnya tidak akan terjadi lagi di masa depan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Bidang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, Tjaw Hioeng. PLN Batam diharapkan memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami pelaku usaha atas pemadaman listrik ini.
“Ya seharusnya ada kompensasi seperti pemberian discount dan sebaginya,” ujarnya.
Ia menegaskan, terjadinya pemadaman listrik ini sangat mengejutkan semua pihak dalam dua hari awal tahun 2023. Semestinya diawal tahun ini, ia berharap Batam dengan semangat yang baru dan harapan-harapan yang baru dalam mendatangkan investasi.
Meskipun sebagaimana diketahui, saat ini resesi global sudah terjadi dibeberapa negara tujuan ekspor Batam.
“Terus terang semua kalangan kecewa dengan peristiwa tersebut, karena dampak yang dirasakan bukan hanya sekedar mati listrik saja tetapi juga diikuti dengan tersendat pasokan air bersih sampai pada jaringan internet. Semua kacau, semua down,” katanya.
Baca Juga:Â Sambut Tahun Baru 2023, Warga Batam Padati Dataran Engku Putri
Meskipun pemadaman listrik tersebut tidak di inginkan oleh PLN Batam, tetapi listrik merupakan suatu hal sangat vital. Sehingga perlu ditingkatkan kehandalan sistim kelistrikan di Batam dan Bintan.
“Terutama interkoneksi jaringan dari IPP-IPP yang sudah bekerja sama dengan PLN Batam,” tuturnya.
Untuk itu, ia kembali menegaskan bahwa industri perlu jaminan dalam hal kehandalan sistim kelistrikan. Baik di Batam dan Bintan yang menjadi daerah tujuan investasi.
“Dalam meningkatkan daya saing dan daya tarik sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas,” imbuhnya. (*)
Reporter: Eggi Idriansyah