batampos – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam memprediksi bisnis galangan kapal akan meroket di tahun 2023.
Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid, memprediksi di tahun 2023 bisnis yang paling moncer adalah bisnis pertambangan energi dan pendukungnya. Sementara khusus di Batam, bisnis yang akan melesat adalah bisnis galangan kapal, perpipaan dan sejenisnya.
Khusus galangan kapal, saat ini pengusaha di Galangan Kapal melaporkan kepadanya sudah terjadi kenaikkan order. Sehingga perusahaan galangan kapal membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga:Â Libur Tahun Baru Tempat Wisata Diserbu
“Persoalannya yang dibutuhkan adalah para tenaga kerja terampil termasuk utamanya keahlian mengelas (welding),” katanya.
Namun, saat ini para welder yang di Batam sudah banyak yang pulang kampung dan bekerja di daerah lain. Bahkan sudah banyak juga yang direkrut bekerja ke luar negeri, sehingga Batam menjadi kekurangan tenaga kerja welder dan keahlian sejenis lainnya.
“Jika di Batam sudah ada BLK hal ini tentu akan bisa dipenuhi dengan melatih para pencari kerja yang ada sekarang,” katanya.
Baca Juga:Â Keberangkatan Kapal Ferry Tertunda 4 Jam
Akan tetapi, BLK di Batam belum ada. Sementara untuk LPK swasta ada beberapa LPK yang menyediakan pelatihan ini, tapi biayanya lumayan mahal. Bisa mencapai Rp 15 hingga Rp 30 Juta per orang.
Dengan biaya yang cukup mahal tersebut, tentunya tidak bisa diakses oleh sebagian para pencari kerja yang memiliki keuangan terbatas.
“Disnaker Batam ada juga memberikan bantuan melalui pelatihan gratis dengan memakai dana IMTA tapi jumlahnya tentu juga terbatas. Sehingga dalam jangka pendek kekurangan tenaga kerja welder ini kemungkinan masih akan terjadi,” tuturnya.
Baca Juga:Â Fitur Unggulan WA Aero
Ia menyarankan, pemerintah bisa menyiapkan anggaran untuk melatih tenaga kerja welder ini dalam jumlah yang besar. Tapi pemerintah tentu juga memiliki keterbatasan anggaran untuk itu.
“Jadi solusinya BLK Batam harus segera digesa agar bisa cepat beroperasi,” tegasnya.(*)
Reporter: Eggi Idriansyah