batampos – Arsari Group, melalui anak perusahaannya Arsari Tambang, resmi membuka PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA) di Batam, Kepulauan Riau. Pabrik ini menelan investasi Rp400 miliar dan ditargetkan untuk memproduksi 2 ribu ton solder timah per tahun.
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari strategi Arsari Tambang untuk memperluas jaringannya di Asia Tenggara dan bersaing dengan Malaysia dan India sebagai produsen solder timah terbesar di Asia.
“Pabrik ini menargetkan pabrik elektronik dari China yang saat ini mulai memindahkan pabriknya ke Asia Tenggara,” jelas Komisaris Utama PT Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, Jumat (10/5).
PT STANIA akan memproduksi solder berbahan dasar timah dalam berbagai bentuk, mulai dari solder wire hingga solder paste. Pabrik ini menggunakan proses produksi, sistem, dan bahan baku yang rendah emisi karbon, dan menerapkan standar internasional ISO 9001, 14001, 50001, dan 45001.
Hashim menjelaskan bahwa pemilihan Kota Batam sebagai lokasi pabrik didasari oleh fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah pusat, melalui pemerintah provinsi dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Menurutnya kota Batam, Kepri merupakan percontohan yang baik dengan segi infrastruktur sangat bagus dan terima kasih yang telah diberikan kepada investor untuk bisa berkompetitif dengan saingan lain.
“Dengan investasi ini, kami menargetkan pemasukan Rp1,2 triliun per tahun, dengan produksi yang mencapai 2 ribu ton, dan berpotensi bisa bertambah ke angka 16 ribu ton,”paparnya.
Pabrik baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional dan mendukung industrialisasi nasional.
Dikempatan itu Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan maka pemerintah pusat sejak dulu berkomitmen agar Kepri menjadi lumbung pendukung ekonomi negara.
“Sehingga kita diberikan previledge Batam, Rempang, Galang ditetapkan oleh pemerintah sebagai perdagangan dan pelabuhan bebas,” katadia.
Kepri juga mendapatkan kehormatan ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kebijakan itu sudah melahirkan ekosistem ekonomi termasuklah Tunas ini suatu kawasan untuk membangun ekosistem.
“Jika ekosistem nya sudah terbentuk pengelola nya sudah ada kita yakin untuk menarik investasi maka kami di daerah sejalan dengan pemerintah pusat,” katadia.
Pemprov Kepri bersama Walikota dan BP Batam berusaha memberikan layanan investasi terbaik bagi para investor.
“Tidak hanya insentif yang diberikan tetapi bisa dalam bentuk layanan birokrasi yang cepat dan efisien. Kami berkomitmen untuk itu agar investasi berkembang di Kepri,” katadia .
Ansar menambahkan industri hilirisasi menggunakan green energy dan didukung sepenuhnya oleh Presiden RI dan terpilih Prabowo Subianto yang menyampaikan komitmen nya menerusnya dan mengembangkan hilirasi di Indonesia.
“Karena program itu menjamin kedaulatan ekonomi kita dan berdampak pada ekonomi masyarakat luas,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana