batampos – Asus berhasil meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk laptop seri komersial terbaru mereka, yaitu ASUS ExpertBook, di Indonesia dengan mencapai nilai 40 persen hingga 41,67 persen.
“Langkah ini telah membuka lapangan kerja, mempercepat alih teknologi dan meningkatkan kemampuan anak bangsa. Ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan industri nasional,” ujar Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Priyadi Arie Nugroho di Batam, Rabu (7/8).
TKDN merupakan besaran atau nilai persentase komponen yang diproduksi dalam negeri. Hal tersebut merupakan salah satu kebijakan dari Kementerian Perindustrian yang berlaku untuk mendukung produk buatan dalam negeri.
Arie juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Asus Indonesia untuk meningkatkan TKDN pada acara Asus TKDN Gathering yang diselenggarakan di Hotel Aston, Batam.
Priyadi menjelaskan bahwa pasar laptop global didominasi oleh produk impor, dengan 95 persen pangsa pasar global dan hanya 5 persen merupakan produk lokal. Ia melaporkan bahwa dalam jenjang waktu 2017-2023, nilai impor laptop mencapai 1 miliar USD.
Sementara itu, demand laptop diprediksi akan bertambah 4 juta unit per tahun, seiring dengan perkembangan digitalisasi yang pesat.
“TKDN untuk produk laptop di Indonesia pada 2024 diperkirakan berada di kisaran 24,85 persen hingga 30,75 persen,” kata Priyadi.
Dengan kemajuan ini, Indonesia sudah dapat memproduksi baterai dan layar dengan kualitas yang baik. “Kami harap untuk ke depannya Asus dapat terus mengembangkan ekosistem laptop di Indonesia melalui pendalaman struktur industri terutama di komponen di dalam negeri,” tutup Priyadi.
Regional Director ASUS South East Asia Jimmy Lin mengatakan, pencapaian yang diraih oleh ExpertBook, laptop untuk para profesional bisnis, merupakan bukti dari komitmen ASUS untuk mendukung industri dalam negeri serta pemberdayaan ekonomi Indonesia. Hal ini pun sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan produk-produk dengan basis lokal.
“Dengan tercapainya nilai TKDN ditambah BMP di atas 40 persen, laptop ini mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mendorong kemandirian teknologi dan pengembangan industri dalam negeri,” ujar Jimmy.
Jimmy juga menambahkan bahwa produk ini telah menjalani serangkaian uji coba dan penilaian yang ketat untuk memastikan komponen-komponennya memenuhi standar yang telah ditetapkan.
“ASUS berkolaborasi erat dengan mitra perakitan lokal untuk meningkatkan kualitas dan persentase komponen lokal yang digunakan dalam laptop ExpertBook terbaru ini,” terang Jimmy.
“Mulai dari bahan material hingga beberapa perangkat lunak telah dikembangkan oleh tenaga ahli dari Indonesia,” tambahnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra