batampos– Sudah lebih dari sepekan sejak buaya-buaya dari penangkaran PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan terlepas pada 13 Januari akibat jebolnya kandang.
Hingga kini, reptil buas tersebut masih berkeliaran di perairan Batam, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Tak sedikit pula nelayan yang takut untuk melaut akibat peristiwa ini.
BACA JUGA: Sudah 32 Ekor Buaya yang Terlepas dari Penakaran PT PJK di Pulau Bulan Ditangkap Kembali
Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Seksi Konservasi Wilayah II Batam dan instansi terkait terus melakukan operasi penangkapan guna mengamankan buaya-buaya yang berkeliaran. Kepala BBKSDA Riau, Tommy Steven Sinambela, menyatakan bahwa hingga 20 Januari, sebanyak 32 ekor buaya telah berhasil diamankan.
“Kami melakukan penangkapan dengan sangat hati-hati agar tidak membahayakan warga maupun satwa itu sendiri,” kata dia.
Di sisi lain, keresahan warga Batam semakin meningkat, terutama di kalangan nelayan yang khawatir saat beraktivitas di laut. Kepala Dinas Perikanan Batam, Yudi Admajianto, mengimbau para nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak pergi melaut seorang diri.
“Banyak laporan dari masyarakat yang khawatir saat memasang bubu karena ada buaya lepas. Oleh karena itu, kami mengimbau agar nelayan tidak beraktivitas sendirian dan selalu saling mengawasi,” kata dia.
Untuk mempercepat proses penanganan, pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus guna memastikan buaya-buaya tersebut segera ditangkap dan aktivitas nelayan bisa kembali normal.
Hingga kini, operasi penangkapan masih terus dilakukan di berbagai titik perairan Batam yang diduga menjadi lokasi keberadaan buaya. Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat satwa liar tersebut. (*)
Reporter: Arjuna