Senin, 11 November 2024

Atasi Demam Berdarah, Dinkes Ajak Masyarakat Terapkan PSN 3 M Plus

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi.

batampos – Fogging atau yang lebih dikenal dengan pengasapan sudah dikenal masyarakat sebagai upaya untuk mengatasi penyakit demam berdarah. Padahal, upaya tersebut bukan solusi efektif. Hal ini disebabkan karena cara kerja ffoggin ialah membunuh nyamuk dewasa, bukan mematikan jentik nyamuk.

Kepala Dinas Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, fogging bukan lah cara utama untuk memberantas DBD. Fogging hanya direkomendasikan untuk memutus mata rantai penularan ketika terjadi kejadian yang luar biasa (KLB).

“Pencegahan DBD yang lebih efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, ” ujar Didi, Senin (29/4).

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan penyakit demam berdarah yang terdiri dari menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, serta memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

Selain itu menanam tanaman pengusir nyamuk serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

“Cara utama adalah dengan membasmi perindukan nyamuk berupa genangan air bersih yang ada di dalam rumah maupun di luar rumah serta menghilangkan sarang nyamuk yang ada di rumah seperti gantungan baju dan lain sebagainya, ” ucap Didi.

Selain 3M plus, Dinkes Batam juga meminta puskesmas untuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.

“Kita juga minta semua kasus DBD dilaksanakan penyelidikan epidemiologi dan melaporkan ke Dinkes Batam, ” tegasnya.

Disinggung mengenai permintaan warga untuk diadakan fogging di perumahannya, Didi menjawab, ada ketentuannya untuk fogging tersebut. Diantaranya, pertama harus ada kasus yang terkonfirmasi positif di daerah perumahan tersebut.

Selanjutnya kata Didi, tim akan melakukan pemeriksaan ke lokasi dan ditemukan jentik nyamuk. Ditemukan juga ada yang demam selain pasien yang positif. Setelah itu, hasil penyelidikan epidemiologi DBD merekomendasikan dilakukan fogging kepada puskesmas dan selanjutnya dinas kesehatan memberikan jadwal ke puskesmas untuk dilakukan fogging. “Jadi untuk fogging ini ada SOP nya, ” tutup Didi.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Batam hingga dengan 15 April 2024 ini terdapat 104 kasus DBD di Kota Batam. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya jika tidak ditangani dengan baik.

Tercatat di sepanjang tahun ini ada 5 warga Batam meninggal akibat penyakit demam berdarah tersebut. Bila melihat data Dinkes data kematian akibat DBD ini juga meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dimana di sepanjang tahun 2023 hanya ada tiga kasus kematian DBD. Sementara di tahun ini atau sampai April sudah ada lima kasus meninggal.

Sementara melihat dari data jumlahnya angka kasus DBD menurun cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 160 kasus di Kota Batam. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update