Minggu, 10 November 2024

Atasi Persoalan Air di Batuaji dan Sagulung, ABH Tingkatkan Produksi Air di Duriangkang dan Tembesi

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi kran air. sumber: freepik.com

batampos – Suplai air bersih yang kerap bermasalah di wilayah Batuaji, Sagulung dan Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang belakangan ini perlahan diatasi pengelola air bersih di Kota Batam.

PT Air Batam Hilir (ABH) sedang membangun instalasi pengolahan air (IPA) untuk peningkatan produksi air di Dam Duriangkang dan Tembesi dengan total kekuatan 730 liter per detik (IPS).

“Inilah solusi yang sedang kita upayakan, atas persoalan sebelumnya termasuk yang terjadi selama ini di Tanjunguncang, Marina dan sebagian wilayah di Sagulung. Untuk Duriangkang kita tingkatkan jadi 500 IPS dan Tembesi 230 IPS. Total jadi 730 IPS, ” ujar Humas ABH, Ginda Alamsyah, Kamis (25/7).

Baca Juga: Pendapatan Bus Trans Batam Baru Capai 40 Persen dari Target Tahun Ini

Proses pengerjaan ini memang memakan waktu dan disebutkan Ginda, tetap akan ada gangguan suplai air namun tidak mati total di semua wilayah yang berdampak.

“Karena dengan suplai yang ada saat ini, Kita juga tetap upayakan untuk menutupi wilayah yang memang sering macet air selama ini, biar sama-sama lancar,” ujarnya.

Peningkatan produksi air ini disebutkan Ginda, bukan saja karena keluhan dan persoalan tersendatnya suplai air yang terjadi selama ini. Tetapi juga upaya untuk mengimbangi populasi dan juga pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang saat ini.

“Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat cukup pesat jadi memang harus ada peningkatan juga biar seimbang suplai air ke semua wilayah,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa wilayah di Batuaji dan Sagulung kerap kewalahan dengan tersendatnya suplai air bersih selama ini. Wilayah yang paling sering mengalami gangguan aliran air adalah Tanjunguncang dan Marina.

Baca Juga: Seragam Sekolah Hanya Tersedia di Satu Tempat, Orang Tua Murid SD di Batuaji dan Sagulung Terkesan Digiring

Beberapa hari lalu air tak lancar hingga dua hari di Tanjunguncang dan masyarakat di sana cukup kewalahan. Selain tenaga mencari pasukan air galon isi ulang di luar mereka juga arus merogoh kocek lebih dalam untuk pembelian stok air.

“Karena sudah seperti kebiasaan dengan persoalan mati air ini. Benar-benar kewalahan kami. Semoga secepatnya ada perubahan dan solusi yang permanen untuk persoalan ini,” ujar Ketua RT01/RW, Kelurahan Tanjunguncang Mustari Abdul Hamid. (*)

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update