batampos – Balai POM di Batam menemukan makanan mengandung boraks dan formalin di Pasar Aviari, Batam. Pengawasan yang dilakukan Balai POM ini dalam rangka pembentukan pasar aman.
Kepala Balai POM di Batam, Lintang Purba Jaya mengatakan kegiatan pengawasan itu melibatkan Disperindag Kota Batam dan Provinsi Kepri.
“Ada sebanyak 215 sampel yang kami ambil. Pengambilan ini ada dua tahapan, tahap pertama Mei dan Juni. Lalu, tahap kedua September dan Oktober,” kata Lintang, Rabu (14/12).
Dari ratusan sampel itu, hasilnya sudah keluar beberapa waktu lalu. Balai POM di Batam menemukan 8 sampel yang tidak memenuhi syarat.
Lintang mengatakan ada 6 sampel yang mengandung boraks yakni kerupuk beras, kerupuk tempe dan kerupuk gendar. Dua sampel positif mengandung formalin yakni ikan asin.
Temuan ini telah disampaikan oleh Balai POM di Batam kepada Disperindag Batam dan Provinsi Kepri. Ia berharap program pasar aman dari Balai POM dapat membuat petugas pengelola pasar mengamankan produk-produk tersebut.
“Selain itu, juga edukasi kepada pedagang, tidak lagi menjual pangan yang mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.
Baca Juga:Â Imigrasi Batam Sediakan Layanan Paspor on Emergency selama Libur Nataru
Kepada masyarakat, Lintang berharap jadi pembeli yang cerdas dan mengenali ciri-ciri pangan tidak aman. Lintang menyebutkan bahwa ciri-ciri ikan asin yang diberi formalin, warnanya lebih cerah keputihan, tidak dihinggapi lalat dan awet lebih lama.
Sedangkan, kerupuk yang ada boraks rasanya pahit, getir dan terlalu renyah. “Jika menemukan makanan seperti itu, jangan dibeli atau dimakan lagi,” ucapnya.
Program pasar aman ini, kata Lintang diberlakukan secara berkelanjutan. Balai POM di Batam akan datang ke pasar-pasar yang ada di Batam, untuk memastikan pangan yang dijual aman dikonsumsi.
“Kami sedang menelusuri sumber dari ikan asin dan kerupuk. Namun, kami tidak bisa sendiri, butuh bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya. (*)
Reporter: FISKA JUANDA