batampos – Dua pangkalan gas resmi di Batam mendapat sanksi pemutusan Hubungan Usaha (PHU) karena dinilai bandel. Pangkalan yang berada di wilayah Batam Kota dan Bengkong tersebut terbukti menyelewengkan dan tidak menyalurkan elpiji bersubsidi kepada masyarakat.
Sales Area Manager (SAM) Kepri Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko, menegaskan, pihaknya sudah memberi sanksi terhadap pangkalan bandel. Sanksi yang diberikan cukup tegas karena dinilai menjadi penyebab masyarakat kesulitan mendapatkan gas di pangkalan resmi.
“Pangkalan itu berada di wilayah Bengkong dan Batam Kota. Kami lakukan PHU terhadap keduanya karena tidak menyalurkan elpiji kepada masyarakat. Itu langkah tegas kami,” jelas Bagus.
Tak hanya itu, pihaknya juga memberi sanksi terhadap pangkalan yang tidak memberi laporan digital melalui aplikasi MAP. Salah satu sanksi yang diberikan dengan pengurangan kuota penyaluran. Meski begitu, kuota yang kurang dialihkan ke pangkalan lain. “Sanksi lain ada pengurangan kuota, namun yang kurang itu kami salurkan ke tempat lain,” jelas Bagus.
Saat ini, pihaknya juga berupaya mendorong masyarakat kelas menengah ke atas hingga sejumlah usaha untuk menggunakan elpiji nonbersubsidi. Terutama untuk usaha laundry agar bisa menggunakan elpiji nonsubsidi, sehingga peruntukan bagi masyarakat menengah ke bawah tak terganggu.
“Kami dari sisi non-PSO (Public Service Obligation), kami juga memiliki programnya untuk mendorong masya-rakat, pelaku usaha menengah ke atas yang masih menggunakan LPG 3 kg bisa beralih ke Bright Gas. Programnya Brightness, Bright Gas for Your Business,” katanya.
Sales Branch Manager PT Pertamina Kepri, Gilang Hisyam Hasyemi, juga berharap informasi dari masyarakat jika menemukan pangkalan yang bandel. Salah satunya pangkalan yang menjual elpiji bersubsidi ke usaha laundry atau pengecer.
“Kami berharap masyarakat memberi informasi jika menemukan pangkalan yang bermain,” tegas Gilang.
Sementara Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan, Pertamina Patra Niaga menyalurkan 70 ribu tabung elpiji bersubsidi di Batam. Penyaluran dilakukan selama 6 hari mulai 18-23 September melalui operasi pasar dan pangkalan.
“Penyaluran kami lakukan secara bertahap ke pangkalan-pangkalan. Harapan, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Bahkan hari libur kami tetap salurkan,” ujar Satria.
Menurut dia, sebanyak 70 ribu tabung elpiji tidak diambil dari jatah para agen. Namun, memang peruntukan elpiji subsidi di Batam ditambah, dengan harapan tak ada lagi masyarakat yang panic buying lagi.
“Penambahan 70 ribu tabung ini juga bukan cadangan untuk akhir tahun. Jadi masyarakat jangan khawatir dan jangan panik,” harapnya. (*).
Reporter : Yashinta