batampos – Banjir masih jadi ancaman masyarakat dan pengguna jalan di Batuaji dan Sagulung. Setiap hujan, jalan dan pemukiman warga masih banyak yang digenangi air dan banjir.
Hujan yang terjadi sepanjang, Jumat (10/5) misalkan, tinggalkan genangan air dan banjir di sepanjang jalan utama di sana. Ada belasan titik lokasi banjir dan genangan air di atas ruas jalan.
Pemukiman warga juga demikian. Masyarakat di Kelurahan Tembesi, Sagulung dan Kelurahan Tanjunguncang Batuaji, misalkan masih kerepotan dengan terjangan banjir yang masuk hingga ke dalam rumah. Penyebabnya adalah drainase.
Pantauan di lapangan, drainase umumnya sudah tidak berfungsi normal. Banyak drainase yang tersumbat sampah dan material tanah.
Jalan depan SPBU Tanjunguncang misalkan, banjir terjadi karena gorong-gorong yang menjadi jalur penyebaran air tersumbat sampah. Sampah campuran memenuhi saluran drainase induk tersebut.
Lubang drainase di lokasi penyebrangan air sudah tak nampak lagi. Drainase terlihat tidak berfungsi lagi. Padahal drainase induk ini sudah dilebarkan termasuk lokasi penyebrangan air ke Sagulung.
Herman, warga setempat menuturkan, tersumbat nya drainase induk ini sudah lama terjadi lantaran banyaknya sampah rumah tangga yang terbawa arus dan terjebak lubang masuk gorong-gorong. Tumpukan sampah ini terus bertambah dari waktu ke waktu dan tercampur material tanah dan lumpur.
“Sudah rata lagi parit ini karena lama tak dibersihkan. Kemarin air meluap ke jalan karena gorong-gorong tak berfungsi sama sekali, ” ujarnya Herman.
Begitu juga dengan drainase induk ke wilayah Sagulung, juga banyak memiliki permasalahan yang sama. Padahal sistem drainase di Batuaji dan Sagulung umumnya saling berhubungan.
Air dari kelurahan Buliang dan sebagian wilayah kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji mengalir ke Sagulung. Jika di Sagulung ataupun lokasi penyebaran air bermasalah maka banjir juga berdampak di wilayah Batuaji. (*)
Reporter: Eusebius Sara