batampos – Masih banyak ruas jalan dan pemukiman di Batuaji, Sagulung, dan Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang yang banjir ataupun tergenang air hingga berjam-jam selama musim hujan ini. Penyebabnya, masih banyak drainase yang bermasalah sehingga air tidak mengalir lancar.
Pantauan di lapangan, bermasalahnya drainase ini tidak saja karena belum maksimalnya program normalisasi, tapi juga ulah pihak pengembang atau proyek pematangan lahan yang melakukan penyempitan ataupun penutupan drainase induk dan sungai yang menjadi jalur aliran air.
Kawasan Marina misalkan, ruas jalan protokol dan pemukiman selalu kebanjiran saat hujan lebih dari satu jam. Itu karena sungai panjang atau drainase induk yang menjadi lokasi aliran air ke perairan Marina, sekarang sedang padat dengan aktifitas pematangan lahan yang memakan lokasi sungai.
Baca Juga:Â Cuaca Ekstrem, Nelayan Diingatkan Untuk Waspada
Warga setempat menuturkan, selama musim hujan ini, genangan air hingga banjir juga mulai naik sampai ke pemukiman warga yang memang selama ini bebas dari banjir. Sebelumnya memang ada banjir tapi hanya di titik-titik tertentu seperti jalan ataupun pemukiman yang lebih rendah dari lingkungan sekitar.
Belakangan semenjak adanya proyek pematangan lahan di Marina, banjir naik ke lokasi-lokasi yang selama ini bebas banjir ataupun genangan air.
Pemko Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air tengah berupaya menyelesaikan persoalan ini namun belum berjalan maksimal. Normalisasi drainase induk belum merata sampai ke lokasi sungai yang dipersempit oleh pihak pengembang.
“Aliran air ke Marina belum lancar betul. Mana di sana lagi padat dengan proyek pembangunan properti jadi semakin sempit alur sungai dibuat. Masih belum tuntas masalah drainase di wilayah Marina ini,” ujar Ridwan, warga Marina.
Baca Juga:Â Air Tak Ngalir, Warga Terpaksa Tampung Hujan
Untuk ruas jalan, banjir dan genangan air terjadi merata hampir di seluruh ruas jalan. Jalan Brigjen Katamso dan R Suprapto misalkan hampir semua ruas jalan digenangi air saat hujan. Pengendara harus ekstra hati-hati agar tidak terlibat kecelakaan ataupun mengganggu pengguna jalan lainnya dengan cipratan air.
Kondisi ini diperparah lagi dengan ceceran tanah yang jatuh dari truk pengangkut material tanah sehingga jalan jadi becek dan berlumpur. Keselamatan pengendara dipertaruhkan sebab kondisi jalan yang sangat tidak nyaman. Genangan air juga menutup lokasi jalan yang berlubang sehingga jadi jebakan bagi pengendara. Jika tidak hati-hati maka akan jatuh ke dalam lubang tersebut.
“Kita apresiasi dengan upaya pemerintah untuk peningkatan akses jalan ataupun drainase, tapi masalah ini belum selesai. Banjir dan genangan air masih saja terjadi. Banyak jalan yang dikepung banjir karena kontur jalan yang lebih rendah. Drainase juga belum semuanya diperbaiki. Kadang lebih tinggi drainase dari jalan jadi air tak ngalir. Itulah yang menyebabkan banjir dan genangan air masih terus terjadi,” ujar Kamto, warga Batuaji. (*)
Reporter : Eusebius Sara