batampos – Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan budaya Melayu di kawasan pesisir dengan menggelar acara Gebyar Melayu Pesisir atau GMP.
Kegiatan ini dirancang untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar lebih maju melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kepala BI Kepri, Suryono mengatakan pentingnya peran digitalisasi dalam mendorong kemajuan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata dan perdagangan. Para pelaku UMKM di Kepri harus melek digital agar dapat memperluas jaringan pasar dan mempromosikan produk-produk mereka secara lebih efektif.
“Acara ini bertujuan untuk memacu UMKM agar lebih berkembang di era digitalisasi,” ujar Suryono, Kamis (15/8).
Suryono juga menjelaskan bahwa digitalisasi mempermudah berbagai urusan, terutama dalam hal transaksi. Oleh karena itu sangat disayangkan jika UMKM di Kepri tidak memanfaatkan teknologi ini.
BI Kepri terus mendorong agar UMKM lebih memahami dan mengadopsi teknologi digital melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan. “Digital membuat segalanya lebih mudah, dan hasilnya bisa lebih maksimal serta jangkauannya lebih luas,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, kegiatan Gebyar Melayu Pesisir kali ini disinergikan dengan berbagai program lain, seperti Pekan QRIS Nasional, Cinta Bangga Rupiah, serta perlindungan konsumen.
Sebelumnya, rangkaian acara GMP telah dilaksanakan di tujuh kabupaten/kota di Kepri, melibatkan sejumlah UMKM setempat. “Acara ini juga menampilkan GMP Expo, pembayaran digital, seminar, bazar kuliner, serta berbagai perlombaan,” kata dia.
Dalam kegiatan ini, BI Kepri menargetkan perputaran uang mencapai lebih dari Rp10 miliar. Hingga saat ini, acara tersebut telah menghasilkan transaksi sebesar Rp7 miliar, dengan melibatkan 80 UMKM dari berbagai daerah.
“Tahun lalu perputaran uang mencapai Rp10 miliar. Tahun ini, kami optimis bisa melampaui angka tersebut karena saat ini sudah tercatat Rp7 miliar,” kata Suryono. (*)
Reporter: Arjuna