Sabtu, 9 November 2024

Bank Indonesia Siap Dampingi Sistem Parkir Via QRIS

Berita Terkait

spot_img
Seorang juru parkir menarik retribusi parkir kendaraan yang keluar dari area parkir di kawasan Batamcenter. Foto. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau mendukung penerapan pembayaran parkir non tunai melalui QRIS di Kota Batam. Analis Yunior Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Kepri, Inado Grace Simarmata mengatakan ada banyak keuntungan yang didapatkan, jika pembayaran non tunai, terutama untuk parkir ini.

“Sudah pasti transparansi uang yang dibayarkan lebih jelas, karena langsung masuk ke rekening Pemda setempat. Masyarakat juga trust nya meningkat, karena tahu yang uang mereka bayarkan jelas peruntukkannya,” kata dia, Selasa (30/1).

BI Perwakilan Kepri sudah berkoordinasi dengan perbankan dan Pemerintah Daerah dalam implementasi ini sejak tahun 2021. “Kami siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam penerapan tarif parkir non tunai ini,” ujar Grace.

Baca Juga: Ada Potensi Kebocoran Cukup Tinggi, DPRD Beri Waktu Tiga Bulan Evaluasi Parkir

Menurutnya, selama ini, di Batam, penerapan pembayaran parkir menggunakan QRIS baru diterapkan di tempat-tempat parkir khusus, seperti mal dan bandara. Namun, pembayaran parkir di tepi jalan masih belum diimplementasikan.

Grace menambahkan, saat ini wilayah di Kepri yang sudah menerapkan pembayaran parkir non tunai adalah Kota Tanjungpinang. “Untuk di Kepri Pinang yang pertama. Untuk itu, jika Batam ingin juga menerapkan hal yang sama akan sangat baik dan mendukung sistem pembayaran non tunai. Karena Batam terbesar untuk penggunaan aplikasi ini, hampir rata-rata memilih bertransaksi non tunai di Kepri ini. Jadi kami sangat dukung soal rencana parkir dengan QRIS ini,” ujarnya.

Di daerah lain sudah banyak pemerintah daerah yang menjalankan pembayaran non tunai untuk parkir. Menurutnya, Batam memiliki potensi besar. Karena banyaknya titik parkir dan jumlah kendaraan yang ada di Kota Madani ini. Grace mengungkapan pembayaran parkir menggunakan QRIS sudah bisa dilakukan untuk parkir tepi jalan. Dalam penerapan ini, para juru parkir sudah dilengkapi dengan fasilitas barcode QRIS yang bisa digunakan pengendara.

Menurutnya, penerapan pembayaran parkir menggunakan QRIS dapat memberikan benefit baik bagi masyarakat pengguna jalan, dan juga pemerintah. Masyarakat tidak perlu lagi repot menyiapkan uang tunai dalam nominal kecil, atau menunggu kembalian. Sedangkan Pemerintah Daerah bisa lebih mudah memonitor pendapatan asli daerahnya (PAD) dari retribusi parkir ini. “Baik QRIS dinamis maupun statis sebenarnya bisa diterapkan dalam pembayaran parkir, tetapi masing-masing punya plus minusnya sendiri,” tambah Grace.

Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Batam, Alexander Banik, mengatakan, implementasi pembayaran parkir tepi jalan menggunakan barcode akan mulai dilakukan. Pihaknya tengah membahas rencana pelaksanaan ini bersama seluruh pihak, termasuk perbankan.”Rencananya akan diterapkan dulu tahap awal di 100 titik wilayah Nagoya dan Batam Center,” kata Alexander.

Saat ini, ia tengah mempersiapkan, dan mematangkan sarana dan prasarana dalam mendorong parkir non tunai ini. Hal ini juga akan menjawab keluhan yang muncul soal sistem parkir saat ini. Dishub Batam berupaya meminimalisir keluhan yang terus melakukan evaluasi terhadap pelayan parkir. “Perlahan akan kami benahi semua,” ucapnya.(*)

Reporter : Yulitavia

spot_img

Update