batampos – Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, Bank Mandiri melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan sosial yang berfokus pada peningkatan kualitas lingkungan, pengembangan sarana prasarana dan pendidikan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dalam kegiatan ini, Bank Mandiri memberikan bantuan senilai total Rp 800 juta yang disalurkan ke beberapa sektor penting bagi masyarakat.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan bahwa program TJSL ini merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di kawasan Panbil Batam yang merupakan kawasan industri hijau di Batam, Bank Mandiri memberikan bantuan berupa mobil sampah listrik, sarana prasarana untuk tempat ibadah, serta bantuan dana pendidikan.
“Langkah ini merupakan wujud nyata dari komitmen Bank Mandiri untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” terang Darmawan saat seremoni penyerahan bantuan TJSL di Kawasan Panbil Batam, Rabu (30/8).
Lebih rinci, bantuan yang diberikan terdiri dari mobil sampah listrik kepada Yayasan Yonkededia dan Yayasan Budha Karuna Batam, masing-masing senilai Rp 150 juta. Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan bantuan untuk pengembangan sarana prasarana tempat ibadah, yakni Masjid Baitussalam Panbil dan Gereja Pastoran Kapel Santo Yudas, masing-masing sebesar Rp 100 juta.
Tidak ketinggalan, Bank Mandiri juga menyalurkan bantuan dana pendidikan kepada Universitas Batam dan Politeknik Batam masing-masing sebesar Rp 150 juta. Bank bersandi emiten BMRI ini optimis, dukungan ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas lingkungan, memperkokoh ikatan sosial, serta membentuk generasi masa depan yang lebih berdaya saing.
“Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen untuk terus berperan sebagai agen pembangunan, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan. (*)