Minggu, 29 September 2024

Bantu Stabilitas Pangan, Bulog Batam Gelontorkan hingga 380 Ton Beras SPHP

Berita Terkait

spot_img
IMG20240201121049 scaled e1706924751266
Kepala Perum Bulog Batam, Meirizal Sudyadi saat meninjau gudang beras di Gudang Bulog di Batuampar, Kamis (1/2). F. Yulitavia

batampos – Perum Bulog Batam berupaya melakukan stabilitas pangan, terutama beras dengan menyalurkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar tradisional, hingga ritel moderen di Kota Batam.

Kepala Perum Bulog Batam, Meirizal Sudyadi mengatakan selain menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan bantuan pangan, stok beras bulog juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan beras, termasuk di Kota Batam.



Meirizal mengatakan setiap tahun Bulog berhasil mendistribusikan beras SPHP mencapai 380 ton. Penyaluran beras ini langsung dilakukan kepada pedagang beras, baik di pasar tradisional maupun ritel moderen.

Khusus untuk beras SPHP ini dikemas dalam ukuran 5 kilogram, dan memiliki label dari badan pangan nasional. “Kita gelontorkan untuk skala pengecer, supaya kami bisa mengontrol harga di pasaran agar stabil. Tentu saja memastikan harga beras ini berada di bawah HET,” kata dia, Jumat (2/2).

Baca Juga: Antisipasi Libur Imlek, Disperindag Pastikan Ketersediaan Sembako di Batam

Meirizal menyebutkan untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) saat ini adalah Rp 11.500 per kilogram (kg). Harga itu wajib dipatuhi, dan tidak boleh melebihi HET untuk beras dengan label SPHP ini.

“Ini lah gunanya Bulog menyalurkan beras SPHP,” ujarnya.

Kehadiran beras SPHP ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Selain harga yang murah, kualitas dari beras ini juga sudah teruji dan melalui uji tanak. Sehingga layak dan tidak ada masalah ketika dikonsumsi.

“Kami memastikan hal itu, aga pemenuhan pangan masyarakat terjamin,” sebutnya.

Kemudian, kehadiran besar SPHP ini juga bisa mendukung dan mensukseskan program pemerintah yaitu bazar atau kegiatan pasa murah. Untuk jumlah tonase beras SPHP ini tergantung dari permintaan pengecer. Bulog memiliki tugas untuk mengontrol pasokan yang keluar dari gudang bulog, agar tepat sasaran.

“Kami mengawasi dan mengontrol beras ini tidak diperjualbelikan ke pembeli dengan harga di atas HET,” ungkap Meirizal.

Baca Juga: Bahtera Nusantara 03 Kembali Berlayar, Jadwalnya Normal

Lanjutnya, untuk realisasi penjualan SPHP ini cukup baik. Tahun lalu itu, Perum Bulog Batam menggelontorkan total 380 ton. Penyaluran beras ini ke semua pengecer, selain itu Meirizal mengaku memiliki jaringan seperti Rumah Pangan Kita (RPK), yang dimiliki oleh pengecer di pasar tradisional.

Kemudian beras SPHP ini juga bisa disalurkan di pasar moderen. Misalnya indogrosir, indomaret, hingga mal yang ada di Kota Batam. Tentunya penyaluran beras ini tetap mengacu pada harga HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Produk Bulog diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau melihat permintaan, di Batam cukup baik penyalurannya,” tutup Meirizal. (*)

 

Reporter: Yulitavia

spot_img

Update