Jumat, 18 Oktober 2024

Banyak Tenaga Kerja Non Skill, BLK Batam Harus Bisa Dimaksimalkan

Berita Terkait

spot_img
image0 1 2 scaled
Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di kawasan Kabil, Nongsa tampak sudah mulai rampung pengerjaannya. Foto. Aziz Maulana/ Batam Pos

batampos – Ketua PC SPL FSPMI Batam, Suprapto, menekankan peran penting Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batam dalam mensinkronkan kebutuhan industri dengan pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Batam di Kabil dibawah Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).

“Disnaker Batam perlu aktif mendorong Kemenaker untuk menyelenggarakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri di Batam,” tegas Suprapto pada Selasa (23/4).

Suprapto menjelaskan bahwa Batam telah memiliki cukup banyak tenaga kerja non-skill. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyiapkan lulusan SMK yang kompeten dan meningkatkan program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Baca Juga: Triwulan I Tahun 2024, Aktivitas di Pelabuhan Batam Naik 9 Persen

“Seringkali kemampuan tenaga kerja kita tidak sebanding dengan sertifikasi kompetensi mereka. Hal ini mengakibatkan mereka hanya menerima upah UMK, sedangkan tenaga kerja asing dengan kemampuan pas-pasan tetapi memiliki sertifikasi kompetensi mendapatkan gaji yang lebih tinggi,” paparnya.

Suprapto berharap perusahaan di Batam dapat memprioritaskan lulusan SMK kompeten di Batam.

“Penyesuaian skill dan kebutuhan industri adalah tanggung jawab pemerintah. Jangan sampai SDM disiapkan di luar kebutuhan industri dan berakibat pada minimnya penyerapan tenaga kerja,” tegasnya.

Suprapto meyakini bahwa dengan peningkatan industri, Batam tidak hanya menjadi tujuan pencari kerja, tetapi juga investor.

“Batam masih menjadi lokasi favorit bagi pengusaha,” pungkasnya.

Baca Juga: Per Hari, Polsek Batuaji Layani Hingga 70 Pemohon SKCK

Sebelumya, pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Batam di Kawasan Kabil Nongsa telah selesai. Nantinya akan ada lima jenis pelatihan di BLK Batam untuk tahap pertama.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyebutkan kelima jenis pelatihan itu diantaranya pelatihan wekder (pengelasan), pelatihan pariwisata, dan pelatihan IT.

“Dua pelatihan lainnya masih kita menyesuaikan dengan kebutuhan di Batam,” sebutnya.

Diketahui, gedung BLK Batam dibangun di atas lahan seluas 4,2 hektare, yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 30 miliar.

Dengan pembangunan dimulai pada Juli 2021 lalu, dan ditargetkan bisa selesai 2022 akhir. Namun ternyata proses pembangunan gedung tersebut tertunda selama dua tahun. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update