batampos – Lagi, aksi loncat untuk mengakhiri hidup dari Jembatan I Barelang kembali terjadi Minggu (30/6) sore. Ini aksi bunuh diri kedua dalam satu hari. Dini hari sekitar pukul 02.30 WIB sebelumnya, seorang pria juga terjun dari lokasi jembatan yang sama yakni Jembatan I Barelang.
Pria yang belakangan diketahui bernama Yefta ini sempat hilang beberapa jam sebelumnya akhirnya ditemukan meninggal oleh Tim SAR gabungan sekitar pukul 17.00 WIB.
Sejam setelah penemuan jasad Yefta, di lokasi yang sama terjadi aksi bunuh diri serupa. Adalah Dapot, pemuda 24 tahun yang loncat dari atas Jembatan I. Namun beruntung saat meloncat dia kembali muncul ke permukaan dan diselamatkan nelayan yang kebetulan masih berada dibawa jembatan usai mengevakuasi jenazah Yefta.
“Waduh pusing kami ini, baru saja temukan jenazah yang satu, ada lagi yang loncat. Ini masih di TKP kami, ” ujar Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan.
Dapat yang masih bisa bangun dan jalan akhirnya dibawa ke Polsek Sagulung untuk diminta keterangan dan dijemput keluarga.
“Itulah kayaknya masalah asmara. Ini yang sering kami sampaikan bahwa apapun masalahnya janganlah main bunuh diri. Semua masalah ada solusinya kalau mau tegar menyelesaikannya,” ujar Donald.
Kepada polisi yang periksa, Dapot mengaku kalau cintanya bertepuk sebelah tangan. Gadis yang ditaksirnya tidak merespon cintanya. Dia putus asa dan berniat mengakhiri hidupnya.
“Stres aku dibuatnya,” ujar pekerja galangan kapal di Tanjung uncang ini.
Berbeda dengan Yefta, yang loncat dan sempat menghilang. Dia tidak selamat dan ditemukan Tim SAR gabungan di perairan sekitar lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya kini di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk diperiksa secara medis.
“Iya yang sebelumnya juga udah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Donald. (*)
Reporter: Eusebius Sara