Selasa, 24 September 2024

Batam Berharap Harga Tiket Feri dan Pesawat Turun

Berita Terkait

spot_img
unnamed 2 scaled e1705382849291
Pesawat Citilink mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. F. Azis Maulana

batampos – Kebijakan tarif Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara (wisman) masih mengambang. Pemerintah pusat tak kunjung mengesahkan rancangan baru visa kunjungan tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, mengatakan bahwa aturan baru mengenai VoA diproses ulang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pemerintah setempat berharap VoA agar dibebaskan. ”Diproses ulang kata Pak Menteri (Sandiaga Uno). Ditunggu aja,” kata Ardi, Senin (5/8).



Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Kepri, Mulyadi Tan, me-nyimpulkan bahwa kebijakan tarif VoA yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, butuh waktu lama untuk disetujui. Bisa-bisa aturan tersebut bakal terealisasi pada saat pergantian presiden.

Pemerintah setempat diminta bersiap mencari stimulus guna menggenjot kunjungan turis asing ke Kepri. ”Belum putus, suntuk juga menunggunya. Masih lama itu, kemungkinan tunggu ganti presiden baru disetujui,” ujar dia.

Sebelumnya, Menparekraf RI Sandiaga Uno mengatakan bahwa dirinya baru menandatangani kembali rancangan VoA. Saat ini rancangan itu juga dilanjutkan ke Kemenkumham untuk ditandata-ngani.

“Minggu ini saya telah menandatangani kembali rancangan VoA, dan menunggu tanda tangan Kemenkumham untuk finalisasi sebelum ditetapkan jadi aturan pemerintah,” ujar Sandiaga Uno saat di Mega Mall Batam Center, Minggu (4/8).

Sandi sudah pernah me-nyampaikan ke Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Kadispar Kepri Guntur Sakti, bahwa perubahan ini dilakukan untuk membantu kunjungan wisman ke Kepri yang terkendala tarif VoA dan tiket feri. “Biaya VoA dinilai membebani dan tarif tiket feri yang masih terbilang mahal,” katanya.

Karena itu, ia berharap biaya VoA bisa segera dibebaskan. Terutama untuk negara-negara terbanyak berkunjung ke Indonesia.

Begitu juga untuk tiket feri dan pesawat terbang yang juga banyak dikeluhkan. Pihaknya juga berencana menambah jumlah penerbangan dan feri, sehingga angka kunjungan meningkat.

“Dengan banyaknya kunjungan, otomatis ekonomi meningkat, dan diharapkan harga tiket juga dapat efesien dan harga diturunkan,” ujar Sandi.

 

Kunjungan Wisman Mulai Meningkat

pelabuhan batam center 3
Penumpang kapal feri yang mayoritas adalah wisman asal Singapura dan Malaysia memadati Pelabuhan Internasional Batam Center, Senin (12/2) lalu. Wisman yang ingin mengunjungi Batam dan Kepri terkendala tarif VoA dan tiket feri.
F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Batam sebanyak 125.384 kunjungan selama Juni 2024. Tingkat kunjungan wisman tersebut meningkat hingga 25,24 persen dibanding Mei 2024 yakni sebanyak 100.112 kunjungan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Eko Aprianto, mengatakan, jika dibandingkan Juni 2023, jumlah kunjungan wisman ke Kota Batam turun sebesar 6,62 persen. Peningkatan jumlah kunjungan wisman selama Juni 2024 ini terjadi di seluruh pintu masuk yang ada di Kota Batam di antaranya Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Feri Harbourbay, Pelabuhan Internasional Sekupang, dan Bandar Udara Internasional Hang Nadim.

”Ya, dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya angkanya naik signifikan,” ujar Eko, Senin (5/8).

Warga negara asing (WNA) asal Singapura masih mendominasi tingkat kunjungan wisman ke Kota Batam pada Juni 2024. Yakni dengan jumlah mencapai 77.430 kunjungan atau 61,75 persen dari total wisman keseluruhan.

WNA yang banyak mengunjungi Batam berikutnya adalah dari Malaysia dengan 23.325 kunjungan, India 3.616 kunjungan, Tiongkok 3.579 kunjungan, dan Filipina dengan 3.041 kunjungan. Disusul wisman Inggris 733 kunjungan dan Australia 776 kunjungan.

Sementara itu, untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Mei 2024 mencapai rata-rata 64,78 persen atau naik 8,57 poin dibanding TPK Mei 2024 sebesar 56,21 persen. Jika dibanding dengan bulan Juni tahun sebelumnya, TPK hotel berbintang di Provinsi Kepri naik sebesar 12,24 poin dimana TPK bulan Juni 2023 yaitu sebesar 52,54 persen.

Pada Juni 2024, TPK hotel berbintang di Provinsi Kepri lebih tinggi 10,09 poin dibanding dengan TPK hotel berbintang secara nasional. Rata-rata TPK Nasional yakni sebesar 54,69 persen.

Jika dilihat menurut klasifikasinya, TPK hotel berbintang 4 pada Juni 2024 mencapai 66,63 persen dan merupakan TPK tertinggi pada Juni 2024. Kemudian, TPK terendah adalah TPK hotel bintang 1 sebesar 51,21 persen.

Selanjutnya, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Kepri selama Juni 2024 adalah 1,92 hari, atau sama dengan rata-rata lama menginap tamu pada Mei 2024. Pada Juni 2024, rata-rata lama menginap tamu Indonesia mencapai 1,90 hari atau lebih rendah 0,04 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu asing yang mencapai 1,94 hari.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepri meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri melalui wisata golf. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, mengatakan, Kepri memilik 10 lapangan golf, sebanyak tujuh lapangan golf di Batam dan tiga di Bintan. Hal ini tentunya dapat menawarkan pengalaman unik bagi para penggemar golf.

”Wisata golf di Kepri bukan hanya tentang permainan, tetapi juga tentang pengalaman menyeluruh yang mencakup turnamen internasional dan fasilitas terbaik,” kata Guntur.

Ia mengatakan, pemerintah daerah berupaya meningkatkan infrastruktur pariwisata golf, termasuk akomodasi yang nyaman dan layanan transportasi yang memadai. Hal ini semakin meningkatkan daya tarik Kepri, khususnya Batam di mata para wisman pecinta golf. Kolaborasi yang kuat dengan agen perjalanan dan operator golf internasional, dapat memperluas jangkauan pasar melalui paket-paket wisata yang menarik.

”Tidak hanya atraksi alam dan budaya yang kaya, tetapi juga infrastruktur yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan wisatawan modern,” ucap Guntur.

Pemprov Kepri, kata Guntur, sangat berkomitmen mengembangkan Kepri sebagai destinasi lengkap dengan konsep 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksebilitas).

”Diharapkan bahwa langkah-langkah ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal melalui devisa pariwisata, serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor pariwisata,” ujar Guntur. (*)

 

Reporter : Arjuna / Rengga Yuliandra

spot_img

Update