Selasa, 1 Oktober 2024

Batam Butuh 20 Ribu Tenaga Welder

Berita Terkait

spot_img
welder
Ilustrasi. Pelatihan welder. Foto: Padek

batampos – Pemilik galangan kapal, PT Bahtera Bahari Shipyard (BBS) Hengky Suryawan mengatakan, industri galangan kapal di Kota Batam saat ini membutuhkan 20 ribu tenaga kerja. Adapun spesialias yang dibutuhkan adalah tenaga welder.

“Industri galangan kapal di Batam saat ini, mengalami kekurangan banyak tenaga kerja spesialias welder,” ujar Hengky Suryawan, Sabtu (8/7) lalu di Tanjungpinang.



Anggota Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Provinsi Kepri ini menyebutkan, salah satu persuhaan besar di Batam yang membutuhkan banyak tenaga kerja welder adalah PT. MacDermott. Menurutnya, para pengusaha galangan kapal sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kepri dan Dinas Tenaga Kerja.

“Kebutuhan ini, menggambarkan lapangan kerja di Batam sedang terbuka lebar. Khususnya spesialis tenaga las,” paparnya.

Lebih lanjut katanya, Pemprov Kepri sudah cukup banyak menggelar pelatihan las bagi calon pekerja untuk memenuhi kebutuhan industri galangan kapal, khususnya di Batam. Namun yang menjadi persoalan adalah, setelah selesai ikut pelatihan mereka cenderung lebih banyak pergi ke luar daerah dan sebagian memulai usaha las sendiri

“Khususnya PT BBS sendiri, kami saat ini telah mempekerjakan sekitar 1.500 orang dengan keterampilan welder, forklift, teknisi crane hingga helper,” jelasnya.

la menyebut mayoritas pekerja di perusahaannya ialah warga lokal yang tinggal di kawasan Punggur, Batam.Pihaknya ikut memberikan pelatihan mengelas bagi calon pekerja yang memang belum mengikuti pelatihan atau memiliki sertifikasi las.

“Kami juga tengah mencari tenaga kerja las dari luar daerah Batam. Silakan masukkan lamaran ke PT BBS,” sebut Hengky.

Lebih lanjut Hengky menyampaikan PT BBS sendiri dalam setahun mampu memproduksi 60-70 kapal pesanan dari seluruh wilayah Indonesia. Kapal yang diproduksi rata-rata untuk kebutuhan angkutan tambang dan mineral, seperti tug boat maupun tongkang.

BACA JUGA:Atasi Krisis Tenaga Welder di Batam, Disnaker Dorong Perusahaan Gelar Pelatihan

“Harga kapal berkisar Rp30 miliar per unit. Dalam setahun kita (T BBS), bisa menyumbang pajak sekitar Rp100 miliar,” tutup Hengky Suryawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Kepri, Mangara Simarmata merespon pernyataan Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Provinsi Kepri. Mengenai kekurangan tenaga kerja terampil.

“Jika memang mereka (Iperindo) membutuhkan banya tenaga kerja terampil, kita siap membantu,” ujar Mangara Simarmata.

Dijelaskannya, Pemprov Kepri melalui Balai Tenaga Kerja (BLK) di Tanjungpinang siap untuk melatih tenaga kerja yang diperlukan. Apakah itu bidang pengelasan, fiter maupun helper. Karena banyak pencari kerja yang mendapatkan pelatihan di BLK Tanjungpinang.

Disebutkannya, BLK Tanjungpinang, saat ini memiliki fasilita 20 unit infrastruktur welding untuk pelatihan welder atau las. Harapannya, dengan banyaknya lapangan kerja tersebut, akan menekan angka pengangguran di Provinsi Kepri.

“Kita punya 20 alat untuk pelatihan welder. Artinya, kita siap untuk membantu pengusaha galangan kapal memenuhi tenaga kerja yang dibutuhkan,” jelasnya. (*)

 

Reporter: Jailani

spot_img

Update