batampos – Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakit mengatakan, wisata Golf di Kepri berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara. Menurutnya, lapangan golf di Kepri sebagai lapangan golf terbaik para atlet golf dan wisatawan.
“Kita punya lapangan golf bagus di Bintan dan Batam. Total 10. Tujuh di Kota Batam dan tiga lain di Bintan. Secara harga kita juga bisa bersaing. Mereka main di Singapura keluar ratusan dolar untuk berapa kali pukul. Sementara itu di Indonesia paling murah pun ada. Punya Rp 300 bisa main,” kata Guntur.
Menurutnya, selain harga, Kepri juga memberikan pengalaman bermain golf yang tidak hanya menantang tetapi juga menyuguhkan pemandangan alam yang memukau. Maka itu, potensi wisata golf dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.
“Wisata golf memiliki potensi besar untuk mendongkrak kunjungan wisman ke Kepri,” tuturnya.
Baca Juga:Â Berharap Kebijakan Short Term Visa Diterapkan Tahun Ini
Berbagai turnamen golf internasional yang diadakan di Kepri juga menjadi salah satu strategi untuk mempromosikan destinasi ini. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pendukung pariwisata golf, termasuk akomodasi, transportasi, dan layanan wisata.
Kolaborasi agen perjalanan dan operator golf internasional terus diperkuat untuk menawarkan paket-paket wisata golf.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, sebelumnya berharap agar kebijakan visa jangka pendek (short term visa) bisa segera diterapkan tahun ini. Menurut Ansar, penerapan visa jangka pendek ini sangat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau.
Baca Juga:Â MPLS Batam Berjalan Lancar, Murid Baru Kenal Lebih Dekat dengan Sekolah
“Kami berharap kebijakan short term visa bisa segera diimplementasikan tahun ini. Ini akan sangat membantu dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi daerah,” ujar Ansar di Tanjungpinang, Minggu 14 Juli 2024.
Ansar menyebut, selama ini wisatawan yang berkunjung ke Kepri hanya menggunakan visa kunjungan singkat atau bisa normal. Hal ini yang membuat wisawatan enggan berlama-lama. “Paling lama wisman itu tiga hari. Tentu kita berharap ada kemudahan-kemudahan,” kata Ansar. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra