batampos – Pemerintahan Kota Batam siap membangun kerjasama dua arah dengan Pemerintahan Kabupaten Samosir dalam bidang perdagangan, ekonomi, dan transportasi.
“Kami punya kerinduan, hasil pertanian Samosir bisa dikirim ke Batam, bisa sampai ke Singapura dan Malaysia juga. Batam menjadi hub-nya,” ujar Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom dalam acara pelantikan Pengurus Samosir Nauli Batam di Bengkong, Minggu (4/9).
BACA JUGA:
Melangkah Maju Dalam Persaudaraan, Niko Nixon Pimpin Paguyuban Samosir Nauli Batam 2022-2025
Bandara Hang Nadim Dipercantik, Nilai Investasinya Rp6,89 Triliun
Terkait hal ini, Vandiko menunjukkan keseriusannya untuk membangun jalur-jalur perekonomian antara Samosir dan Batam. Contohnya, dengan dibukanya kembali jalur penerbangan langsung Batam-Silangit, yang akan mempermudah akses pariwisata dan perekonomian antar dua pulau, Batam dan Samosir.
“Ini akan kami diskusikan kembali untuk keseriusan kerjasama ini. Kepada bapak Walikota Batam, saya titip keluarga saya, masyarakat Samosir yang di Batam kepada bapak,” ungkapnya.
Menanggapi undangan kerjasama dua arah ini, Rudi menyebutkan pihaknya bersedia. “Kita akan adakan kesepakatan melalui Memorandum of Understanding (MoU) supaya lalu lintas barang masuk ke Batam dari Samosir dapat semakin dipermudah,” ujar Rudi.
Ke depan, bersama Bupati Samosir, Rudi sepakat akan membicarakan kerjasama dua arah ini secara bersama-sama ke Kementerian Perhubungan. “Kita kerjasama dengan bupati Samosir, sehingga jalur penerbangan Batam-Silangit kembali dibuka. Dengan begitu semua akses ekonomi, wisata, dan lainnya dapat lebih mudah,” ungkap Rudi.
Dalam kesempatan ini, di hadapan bupati dan jajaran Pemkab Samosir, Rudi juga mengungkapkan program dan rencana pembangunannya yang ingin menjadikan Batam sebagai kota modern yang mampu bersaing dengan negara tetangga, Singapura dan Johor Bahru di Malaysia.
Ada empat program besar yang saya buat yang akan menguntungkan posisi geografis Batam di masa depan. Yakni pembangunan bandara internasional Hang Nadim, infrastruktur jalan, pelabuhan Batuampar, serta rumah sakit bertaraf internasional. Ini semua selesai dan bisa dinikmati pada 2029 mendatang. “Saat itulah Batam sudah berubah menjadi kota modern dengan teknologi tinggi dan mampu bersaing dengan kecamatan tetangga sebelah (jiran, red)” ujar Rudi.
Rudi menyebutkan, sistem pembangunan kawasan dengan tata kota modern ini, selain bertujuan dalam meningkatkan akses kesejahteraan warga dan menarik investasi, juga dalam hal, bagaimana menarik warga lain masuk ke Batam. “Bandara Hang Nadim, target kunjungan 40 juta orang per tahun ke Bandara. Warga Batam asal Samosir punya tugas untuk ini, dalam mengembangkan industri pariwisata, pengenalan budaya dan adat istiadat. Kita bikin kegiatan kesenian di sini untuk menarik minat wisata,” pinta Rudi.
Rudi menyebutkan, kerjasama dengan Samosir akan sangat menguntungkan demikian sebaliknya. “Batam tidak seperti Samosir yang kaya akan potensi pertanian, sumber daya alam, dan pariwisata. Kita butuh dukungan untuk itu, memajukan pertumbuhan ekonomi masing-masing,” ujar Rudi.
Bagaimana caranya? Saya minta warga Batam asal Samosir jangan sampai ketinggalan. “Pak bupati (Vandiko,red), jangan tarik mereka kembali ke Samosir. Kalau pulang kampung berwisata silakan. Mari kita dukung bersama Samosir – Batam buka dua arah kembali via silangit. Kita akan dukung pariwisata bersama,” tutup Rudi. (*)
Reporter: Chahaya Simanjuntak