batampos – Pemerintah Kota (Pemko) Batam optimistis bisa meraih target penerimaan asli daerah (PAD) sebesar Rp2 triliun pada tahun 2025. Keyakinan ini didukung oleh sejumlah sektor penghasil pendapatan yang menunjukkan tren positif sejak awal tahun.
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batam, Aidil Salaho, menjelaskan bahwa target ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2024 lalu, Pemko berhasil mencatat surplus. Hal ini menjadi modal yang baik untuk mendongkrak penerimaan di tahun 2025.
Untuk mencapai target ini, Pemko Batam telah menetapkan target pajak sebesar Rp1,7 triliun. Sejumlah program unggulan direncanakan untuk menarik pajak lebih awal, termasuk program relaksasi pajak yang menjadi andalan dalam menarik piutang.
“Program seperti diskon denda dan potongan tertentu tetap menjadi bagian dari strategi kami. Selain itu, rencana baru seperti diskon pokok pajak tanpa potongan piutang sedang kami siapkan, tinggal menunggu persetujuan dari Gubernur Kepri,” kata dia, Kamis (2/1).
Implementasi opsen pajak kendaraan bermotor menjadi salah satu kebijakan kunci di tahun 2025. Opsen ini mengatur pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dengan persentase tertentu, yakni sebesar 66 persen.
Menurut Aidil, kebijakan ini diyakini akan meningkatkan penerimaan pajak kendaraan bermotor hingga Rp100 miliar lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
“Presentase ini wajar mengingat tingginya jumlah kendaraan di Batam, yang mencapai 60-70 persen dari total kendaraan di Kepri,” ujarnya.
Pada tahun 2024 lalu, beberapa sektor pajak memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD Batam. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencatat realisasi lebih dari 110 persen dari target APBD Perubahan 2024.
Selain itu, Pajak Bumi dan Bangunan untuk Hotel (PBJT Hotel) juga melampaui target dengan realisasi lebih dari 100 persen. Sementara itu, PBJT Restoran walaupun tidak mencapai 100 persen, tetap mencatat rekor dengan pencapaian tertinggi dalam sejarah penerimaan pajak restoran, yaitu 93 persen.
Untuk sektor lainnya, Pajak Tenaga Listrik mencapai lebih dari 95 persen, menjadi nilai tertinggi yang pernah diterima hingga saat ini. Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan, meskipun baru dipungut pada tahun 2024, sudah memberikan kontribusi signifikan dengan capaian 95 persen.
Aidil menegaskan, Pemko Batam akan terus berinovasi untuk meningkatkan PAD, termasuk melalui optimalisasi sektor-sektor baru yang belum tergarap maksimal.
Langkah-langkah ini dianggap krusial untuk menjaga keberlanjutan pembangunan daerah, terutama dengan meningkatnya kebutuhan infrastruktur dan pelayanan publik di Batam.
Dengan dasar capaian tahun 2024 yang gemilang dan kebijakan strategis di tahun 2025, Pemko Batam yakin mampu mencapai target PAD Rp2 triliun. “Kami optimis ini akan tercapai dengan dukungan semua pihak, termasuk wajib pajak yang patuh,” katanya. (*)
Reporter: Arjuna