batampos – Satu-satunya politeknik pariwisata berjenjang setara S1 di Kepri, Politeknik Pariwisata Batam siap memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa yang ingin magang dan bekerja di luar negri.
Direktur BTP M. Nur A Nasution, menyampaikan bahwa Singapura dan Malaysia kekurangan tenaga kerja andal di bidang hospitality, sehingga Kepri akan mengirim tenaga andal di bidang pariwisata yang telah dijajaki secara internsif dengan diawali membangun link and match dengan Singapura bahkan dengan negara-negara lainnya.
“Batam Tourism Polytechnic saat ini telah menjalin banyak kerjasama dengan berbagai lembaga organisasi dan pihak swasta seperti chain hotel berbintang baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar M Nur, Selasa (4/4/2023).
Selain itu, lanjut M Nur, untuk peningkatan kapasitas dan kualitas di bidang pendidikan dan pengajaran, kerjasama dengan instansi pendidikan juga terus diperluas. Terobosan lainya yang dirintis sejak tahap pendirian adalah kerjasama dengan pemerintah daerah.
Baca Juga:Â Kronologi Kebakaran Plaza Botania 1, Ratusan Kios Hangus Terbakar
BTP menorehkan sejarah dengan menjalin kerjasama dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang kepariwisataan dengan Pemerintah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tanggal 12 Oktober 2017. Sebanyak tujuh orang perwakilan dari tujuh kecamatan se-Kabupaten Buton mengambil jurusan Kuliner Management dengan lama studi empat tahun.
“Hal ini mencatatkan Buton adalah wilayah di Indonesia timur yang pertama melakukan kerjasama (MoU) dengan BTP, dimana selebihnya di wilayah Barat,” kata M Nur.
Beberapa pemerintah kabupaten yang secara rutin mengirimkan anak tempatan dengan beasiswa penuh di BTP diantaranya, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Pemkab Siak dan Pemkab Meranti, Provinsi Riau.
Kabupaten melihat kualitas BTP sebagai sebuah institusi pendidikan vokasi di bidang hospitality sehingga selalu mengalokasikan anggaran pada APBD tahunan untuk beasiswa berkuliah di BTP.
Baca Juga:Â 15 Unit Damkar Atasi Kebakaran Plaza Botania 1, Asap Tebal masih Mengepul
M. Nur A Nasution, menyebutkan, bahwa hingga saat ini banyak tawaran pekerjaan yang sudah ditawarkan kepada mahasiswa BTP, baik dalam negeri maupun luar negeri. BTP pun berkomitmen untuk menyalurkan SDM yang berkualitas agar dapat segera di serap oleh industri perhotelan dalam maupun luar negeri.
Politeknik Pariwisata Batam yang lebih dikenal dengan sebutan Batam Tourism Polytechnic (BTP) didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata bagi masyarakat di Kota Batam dan Provinsi Kepri.
Berdiri pada 15 September 2014 silam, dengan motto ‘Passion of Excellence’, BTP menjadi Program Diploma IV pertama di Indonesia dan berkeyakinan menjadi yang terdepan dan institusi pendidikan tinggi terkemuka di Asia.
Pendirian Politeknik Pariwisata Batam ini merupakan peluang bagi swasta dan pemerintah melahirkan SDM andal dari Kepulauan Riau sebagai provinsi yang memiliki keuntungan strategis dimana letaknya yang sangat berdekatan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Angka Kunjungan Wisman ke Batam Turun
Mengusung konsep green campus (kampus hijau). Kampus di atas bukit ini didesain semaksimal mungkin untuk menunjang perkuliahan dan praktikum dengan atmosfir hotel bertaraf bintang lima. Dari tahun ke tahun BTP ditargetkan menjadi ‘gudang’ untuk mencetak tenaga terampil di sektor pariwisata dengan standar internasional.
Pastinya, lulusan BTP bisa langsung diterima di perhotelan dan industri pariwisata tingkat nasional dan internasional.
Dengan bekal praktek 60 persen, teori 40 persen, alumnus BTP tidak akan kalah bersaing dengan tenaga kerja asing baik sebelum, saat, dan sesudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). BTP disiapkan menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional dan terkemuka di Asia Tenggara. (*)
Reporter: YULITAVIA