Sabtu, 28 September 2024

Bawaslu Kepri Waspadai Tiga Isu Rawan Jelang Pemilu 2024 Mendatang

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi
Ilustrasi. Foto: Pixabay.com

batampos – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kepri menggelar kegiatan Strategi Peran Kehumasan Dalam Menghadapi Isu Netralitas ASN, Money Politics, Hoax, dan Sara pada tahapan Pemilu 2024, Kamis (14/12) di Kantor Bawaslu Batam.

Kordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kepri, Mariyamah mengatakan berbagai isu muncul mendekati pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.



Pihaknya mencatat tiga isu krusial yaitu politik uang, isu sara, dan netralitas ASN. Kepri termasuk daerah rawan sedang untuk konflik di Pemilu 2024 mendatang.

Beberapa isu yang cukup masif dan gencar ditemukan di media sosial yakni hoaks, netralitas ASN, hingga isu SARA.

Baca Juga: Pastikan Tahapan Persiapan Pemilu Aman, Polsek Batuaji Sambangi PPK Batuaji

Sementara di lingkungan masyarakat saat ini sudah mulai terdengar dan ramai isu politik uang, yang sudah menjadi isu setiap pesta demokrasi digulirkan.

“Saat itu lah peran media kami sangat harapkan. Kami juga mengundang Pemred Batam Pos sebagai pemateri dalam kegiatan ini,” kata dia.

Peran media sangat penting dalam menindaklanjuti serangan berita hoaks di media sosial.

“Karena media yang paling tahu, dan dekat dengan disinformasi ini. Karena itu, kami butuh dukungan dan bantuan media,” ujarnya.

Media diharapkan bisa berperan penting dalam membantu Bawaslu dalam menekan beredarnya informasi hoaks.

Baca Juga: Debat Caleg Batam Pos Dapil IV Kepri, Ini Program yang Disampaikan Para Caleg

Selain itu, Bawaslu Kepri juga melibatkan pemantau Pemilu yang akan membantu mengawasi aktivitas di media sosial.

Selanjutnya temuan yang ada akan dilaporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk selanjutnya dilakukan tindakan.

“Kami melaporkan, dan tindakan take down konten oleh Kominfo langsung. Untuk itu semakin banyak yang melaporkan konten hoaks, akan sangat membantu dalam membendung penyebaran informasi hoaks ini,” bebernya. (*)

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update