Jumat, 20 September 2024

Bayam dan Cabai Merah Sumbang Inflasi di Kota Batam

Berita Terkait

spot_img
Cabai Merah Keriting f Iman Wachyudi
Ilustrasi. Pedagang di Pasar Botania 2 Batamcentre mengangkat cabai merah keriting. Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos

batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi kota Batam pada Mei 2024 terhadap April 2024 mencapai 0,39 persen, dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,90 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto menyebutkan, penyumbang utama inflasi bulan Mei 2024 secara month to month adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil sebesar 1,69 persen.



Adapun komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah bayam, cabai merah, kacang panjang, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, kangkung, serta sawi hijau. Sedangkan, komoditas yang memberikan andil deflasi adalah, angkutan udara, telur ayam ras, ikan selar dan deterjen cair.

“Bayam dan cabai merah masih menjadi penyumbang inflasi di bulan Mei 2024 ini, ” kata Eko, Jumat (7/6).

Menurut Eko, dampak cuaca ekstrem yang masih berlanjut hingga sekarang menjadi salah satu penyebab masih tingginya harga sejumlah komoditas. Sehingga beberapa produksi lokal meliputi bayam, cabai merah dan bawang merah terganggu.

Lalu, kenaikan harga emas secara internasional juga berpengaruh di Indonesia, utamanya jenis emas perhiasan.

Pada Mei 2024, tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) kota Batam sebesar 3,90 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,63. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 7,52 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 4,52 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 1,11 persen.

Selanjutnya kelompok kesehatan naik sebesar 2,78 persen, kelompok transportasi naik sebesar 4,60 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan naik 2,59 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman naik 1,37 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 6,81 persen.

Sementara itu, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,46 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,39 persen.

“Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2024, antara lain beras, cabe merah, emas perhiasan, angkutan udara, tarif parkir, bawang merah, akademi/perguruan tinggi, bayam, angkutan laut, sewa rumah, cabai rawit, sigaret kretek mesin, tomat, bahan bakar rumah tangga, dan bawang putih, ” terang Eko.

Terpisah, Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus mencatat, terjadi inflasi pada Mei 2024 sebesar 0,37 persen terhadap April 2024 secara bulanan (month to month). Sementara inflasi tahunan sebesar 3,67 persen dengan IHK mencapai sebesar 106,39.

“Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,00 pada April 2024 menjadi 106,39 pada Mei 2024. Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,18 persen” kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus.

Darwis menjelaskan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 3,90 persen dengan IHK sebesar 106,63 dan terendah terjadi di Kabupaten Karimun sebesar 2,55 persen dengan IHK sebesar 105,76. Sedangkan Kota Tanjungpinang inflasi sebesar 3,07 persen dengan IHK yang mencapai 105,36.

Lebih lanjut, Darwis menjelaskan Inflasi y-on-y Provinsi Kepulauan Riau terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran, dengan andil terbesar kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 7,13 persen. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update