batampos.co.id – Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai turut menyeldiki kasus tewasnya Haji Jumhan bin Selo alias Haji Permata dan seorang nakhoda kapal bernama Bahar oleh petugas gabungan Bea Cukai (BC) di perairan di Sungai Bela, Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai tengah melakukan pemeriksaan secara internal terhadap 6 petugas yang terlibat pada malam penindakan H Permata dkk. Hal itu diungkapkan Kasi Penyidikan Kanwil BC Riau, Satrianto, saat mendampingi dua pejabat BC dari Tembilahan dan Tanjungbalai Karimun di Mapolda Riau, Kamis (21/1).
”Untuk yang enam itu sedang diperiksa di pusat. Diperiksa secara internal. Namanya pemeriksaan kepatuhan,” ujar Satrianto dikutip Riau Pos.
Ia menjelaskan, pihak BC sendiri telah memberikan bantuan hukum untuk para petugas yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Riau. ”Ada bantuan hukum yang diberikan. Kalau saya sendiri kan mendampingi. Mendampingi yang dari kantor Tembilahan dan Tanjungbalai Karimun. Ini sedang berlangsung pemeriksaan,” sambungnya.
Untuk diketahui, Direktorat Reserse kriminal umum (Ditreskrimum) Polda Riau memeriksa dua orang dari pihak Bea Cukai terkait tewasnya pengusaha asal Batam, Haji Permata dan seorang nakhoda kapal bernama Bahar. Itu terjadi saat penindakan penyelundupan rokok ilegal oleh satgas Bea dan Cukai di perairan Inhil.
Dari keterangan pihak Bea Cukai, kelompok Haji Permata melakukan perlawanan saat hendak ditindak. Sehingga para petugas yang berada di lokasi melakukan penindakan terukur dengan melepaskan tembakan.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau terus mendalami kasus tewasnya Haji Permata dan nakhoda bernama Bahar. Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, mengungkapkan, dari delapan orang yang diundang untuk pemeriksaan, baru satu orang yang hadir. Yakni Kepala Bea Cukai Tembilahan, Ari Wibawa Yusuf. Sedangkan sisanya, belum diketahui apakah jadi datang atau tidak.
Kombes Teddy menyampaikan, hasil penyelidikan sementara diketahui ada dua korban tewas dalam insiden tersebut. Polisi, juga telah melakukan uji laboratorium forensik proyektil yang terdapat pada jenazah kedua korban. Sementara terdapat lima proyektil bersarang di dada tubuh Haji Permata. (*)