batampos – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) mendata sebanyak 2.853 ekor sapi, dan 10.341 ekor kambing sudah masuk ke Kota Batam.
Menyambut hari raya Iduladha persiapan dimulai dari mendatangkan, pengecekan kesehatan mulai dari kedatangan, karantina, hingga penyembelihan.
Dokter Hewan DKPP Kota Batam, drh. Samuel Tampubolon menyampaikan kondisi hewan kurban saat ini dalam kondisi baik. Batam juga sudah dinyatakan bebas dari virus penyakit mulut kuku (PMK) yang sempat mewabah tahun lalu.
“PMK sudah tidak ada. Namun tetap perlu langkah antisipasi pencegahan. Agar sapi yang ada saat ini sehat dan layak untuk menjadi hewan kurban,” kata dia, saat dijumpai di Kantor DKPP, Rabu (22/5).
Ia menjelaskan, sapi dan kambing yang masuk ke Kota Batam telah melalui pemantauan dan monitoring agar tetap bebas dari penyakit. Untuk mencegah penyakit mulut dan kaki (PMK), sapi dan kambing tersebut sudah divaksin sejak dari daerah asal. Kemudian, sampai di sini, sapi dan kambing tersebut kembali dikarantina dan dicek kesehatannya
Samuel menyebutkan ciri- ciri hewan yang layak untuk dijadikan hewan kurban di antaranya berusia di atas dua tahun, sehat, mata bening, terlihat aktif dan tidak lesu. Selain itu kondisi berdiri tegap, kaki tegak atau tidak pincang.
“Semua kami cek. Termasuk juga testis, gigi, rambut atas bulu pada tubuh hewan kurban. Biasanya kami turun ke lapangan dua pekan jelang perayaan. Jadi pengecekan terakhir yang menyatakan sapi layak dan sehat. Kalau ditemukan uang sakit, kami minta langsung dipisahkan,” bebernya.
Samuel menambahkan untuk sapi yang ada Batam berasal dari Lampung Tengah hingga Kota Medan. Jenis sapi yang tersedia saat ini merupakan sapi silangan, dan sapi Bali.
“Khusus untuk sapi Bali, telah dilakukan uji Jembrana, sebab, uji tersebut sangat penting untuk mencegah penularan penyakit pada sapi-sapi lainnya,” tegas pria berkacamata ini.
Meskipun sudah dinyatakan bebas PMK, Batam tetap melakukan pengetatan. Berbagai prosedur mendatangkan sapi harus dilengkapi pengusaha. Seperti hasil uji laboratorium, hingga vaksin.
Hal ini bertujuan untuk memastikan sapi yang masuk dalam kondisi sehat. Karena ia bertugas menjamin kesehatan hewan kurban ini.
Lanjutnya, selain sapi yang baru masuk, masih ada 500 ekor sapi dari tahun lalu. Sehingga total tahun ini akan tersedia 3.353 ekor sapi.
Kepala DKPP Kota Batam, Mardanis menyampaikan sementara ini stok hewan kurban yang ada cukup untuk memenuhi permintaan. Stok yang ada saat ini diperkirakan juga akan masih ada tambahan.
“Hewan kurban cukup. Jadi tidak ada masalah. Kami bersama karantina dan pihak terkait lainnya serta pengusaha hewan ternak berupaya menghadirkan sapi yang sehat, dan layak. Makanya pengetatan sudah dimulai dari daerah asal hingga tiba di sini,” terangnya.
Pijaknya juga akan menjadwalkan untuk turun ke kandang sapi dan kambing untuk mengecek kesehatan hewan.
“Biasanya pemesanan mulai ramai itu tiga hingga dua pekan jelang perayaan. Nanti kami akan turun, dan pastikan hewan yang dijual memang layak untuk dijadikan hewan kurban,” terangnya.
Selain itu, DKPP juga masih akan terus mengawasi hingga proses pemotongan hewan kurban. Di setiap titik pemotongan yang berkapasitas besar, akan ditempatkan dokter hewan dan tim untuk memantau proses pemantauan, dan kondisi daging sapi.
“Tetap kami perhatikan dan pastikan daging sapi benar- benar aman untuk dikonsumsi. Biasanya kami tugaskan di Masjid yang jumlah hewan kurbannya banyak,” tutupnya. (*)
Reporter: Yulitavia