Sabtu, 28 September 2024

Becek dan Berlumpur Saat Hujan, Bertahun-Tahun Jalan Pemukiman di Tanjunguncang Tidak Diaspal

Berita Terkait

spot_img
Jalan Tak Kunjung Dibangun Dalil Harahap11
Warga Perumahan Bagaman dan Glori di RW 023, Tanjunguncang, Batuaji gotong royong menimbun jalan dan membuat parit kecil supaya jalan tidak banjir dan becek saat hujan turun. Jalan ini tak kunjung dibangun sudah 15 tahun lamanya. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Masyarakat di RW 23, Keluhan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji kembali angkat suara dengan akses jalan masuk pemukiman mereka yang rusak parah selama musim hujan ini. Bertahun-tahun sudah akses jalan masuk perumahan Bagaman, perumahan Glory, perumahan Central Park dan Sumberindo ini belum disentuh perbaikan.

Kerusakan jalan semakin parah selama musim hujan ini sebab jalan yang baru berupa hamparan tanah yang diratakan sudah dihiasi dengan lubang yang cukup dalam. Air hujan menggenangi sepanjang ruas jalan sehingga jalan sulit dilalui karena genangan lumpur dan air tadi.



Masyarakat setempat sudah berulang kali mengajukan perbaikan untuk pengaspalan ataupun semenisasi namun belum terealisasi hingga saat ini. Kondisinya yang sangat memprihatinkan mengharuskan masyarakat di sana untuk berjuang sendiri.

Minggu (12/5) kemarin, mereka gotong royong menimbun dan meratakan Jalan yang berlubang agar bisa dilalui sepeda motor dan nyaman buat ibu-ibu yang berbelanja atau jemput anak-anak mereka dari sekolah.

“Sudah sejak awal perumahan ini ada, akses jalan yang sepotong ini memang beginilah kondisinya. Kalau hujan memang selalu begini. Padahal ini akses keluar masuk dari beberapa perumahan di dalam. Sengsara memang kalau musim hujan kami keluar masuk, ” kata Suyono, warga Perumahan Glory.

Ketua RW 023 Mulyono menuturkan, berbagai usulan untuk perbaikan sudah disampaikan ke Musrembang namun belum ada perbaikan permanen hingga saat ini. Selama musim hujan ini akses jalan tersebut memprihatinkan. Aksi gotong-royong warga Minggu siang kemarin dilakukan secara spontanitas sebab warga sudah merasa tak nyaman dengan kerusakan jalan ini.

“Padahal ini masih bagian dari kota Batam. Bertahun-tahun jalan kami ini hancur. Mohon ini diperhatikan, ” katanya.

Andre, warga lainnya menuturkan beberapa waktu lalu warga sempat menanam pohon pisang di lokasi jalan rusak tersebut sebagai aksi protes namun itu tak mengubah keadaan. Jalan tetap rusak bahkan semakin hancur selama musim hujan ini. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update