batampos – Terminal Mukakuning yang berada di wilayah Kecamatan Seibeduk kondisinya semakin memprihatinkan. Belasan tahun terminal ini terbengkalai karena berbagai faktor.
Menurut cerita warga setempat, terminal yang berada di Jalan S Parman Seibeduk ini hanya digunakan saat awal dibangun Pemko Batam. Bertahun-tahun kemudian kawasan ini berubah jadi pemukiman liar.
“Sudah lama ini tak dipakai. Beginilah kondisinya. Ruli yang ada sekarang, ” ujar Jhoni, seorang warga.
Jhoni yang sudah cukup lama berada di kawasan Mukakuning menceritakan, awal terbengkalainya terminal ini karena faktor lokasi. Angkutan kota yang seharusnya turun dan naik penumpang di lokasi terminal banyak yang keberatan karena lokasinya berada sekitar satu kilometer dari jalan utama Ahmad Yani.
Baca Juga: Hujan Sebentar Jalan Marina City dan Brigjen Katamso Terendam Banjir
Sopir angkot memilih ngetem liar di pinggir jalan Ahmad Yani (hingga saat ini) karena jarang ada penumpang yang mau turun atau naik di terminal itu.
“Itulah awalnya. Penumpang yang mau ke PT atau ke Panbil Mall atau ke Batuaji dan Batemceter maunya turun di simpang Panbil, karena jalur utama yang memang ramai dengan angkot waktu itu. Lambat laun terminal ini akhirnya tak masuk lagi angkot dan kondisinya terus memburuk hingga seperti ini,” ujar Jhoni.
Sementara dari Pemko Batam, alasan yang membuat terminal tersebut tak kunjung difungsikan adalah status aset lahan masih di Badan Pengusahaan (BP) Batam. Pemko belum bisa berbuat banyak karena persoalan itu.
“Pernah kita ajukan (hibaan status lahan), tapi tak bisa juga karena itu masuk kawasan lingkungan Dam. Nanti kalau kita bangun takut tercemar ke lingkungan Dam. Status lahan masih di BP Batam, ” ujar Kadishub Batam Salim, Rabu (20/9).
Baca Juga:Â Situasi Rempang Makin Kondusif, Warga: Alhamdulillah, Sudah Sedikit Tenang
Untuk terminal tersebut Pemkot Batam memang pemilik bangunan di atas lahan aset BP Batam namun belum bisa dikembangkan lagi karena status lahan tadi.
Pantauan di lapangan, kondisi terminal ini semakin memprihatinkan. Hampir semua bangunan dalam lingkungan terminal sudah rusak. Bahkan tiang atau rangka partisi terminal sudah banyak yang bolong digondol maling. Belasan kepala keluarga jadi penghuni tetap di terminal tersebut. Mereka menempati deretan kios dan bangunan di sekitar terminal.(*)
Reporter: Eusebius Sara
