batampos– Orangtua yang anaknya tidak lolos dalam seleksi PPDB masih tetap berharap agar anak mereka kembali diterima di sekolah Negeri.
Kuota tambahan untuk SMK dan SMA Negeri sangat diharapkan oleh ratusan orangtua di Batuaji dan Sagulung. Setiap hari mereka mendatangi lokasi sekolah yang dituju demi mendapatkan kuota tambahan tersebut.
“Masih belum ada keputusan (kuota tambahan), bingung saya dengan sekolah anak ini saya nanti. Saya tetap berharap anak saya masuk ke SMAN 19 ini, ” ujar Eman, warga kampung Seibinti yang dijumpai di lingkungan SMAN 19 Batam di Sagulung, Senin (8/9).
Semenjak anaknya dinyatakan tidak lolos dalam seleksi PPDB kali lalu, Eman mengaku bergantian dengan isterinya untuk terus mendatangi SMAN 19 , demi informasi kuota tambahan tadi. Namun hingga siang kemarin dia belum mendapatkan kepastian terkait kuota tambahan tersebut. Sekolah mengaku belum mendapatkan arahan dari Dinas Pendidikan terkait kuota tambahan ini.
“Tapi apapun alasannya, tolonglah ini dipertimbangkan. Terima lagilah karena betul-betul mau ke sekolah Negeri anak saya ini. Tak sanggup ke swasta, ” kata Eman.
BACA JUGA:Â Disdik Serahkan Data Siswa yang Tidak Lolos PPDB SMA/SMK ke Gubernur
Lingkungan SMKN I dan SMA dan SMK Negeri lain di Sagulung dan Batuaji, terpantau masih ramai didatangi orangtua calon siswa tadi. Alasan yang sama, mereka ingin anak mereka kembali diakomodir di sekolah Negeri.
Dinas Pendidikan Provinsi Kepri melalui Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Cabang Batam Kasdianto mengaku belum bisa mengambil keputusan apapun karena penambahan kuota itu keputusan dari Gubernur Kepri. Dinas Pendidikan sudah menyerahkan data siswa yang belum tertampung tadi ke Gubernur untuk keputusan lebih lanjut.
“Untuk saat ini belum ada keputusan apapun. Masih dengan hasil seleksi sebelumnya, ” kata Kasdianto.
Seperti diketahui Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK Negeri di Kepri telah usai. Ada sekitar 26 ribu peserta yang sudah mendaftar. Berdasarkan data yang ada dalam juknis PPDB Disdik Kepri yang telah keluar, secara umum total peserta pendaftaran ini masih seimbang dengan kuota daya tampung sekolah yang ada. Namun untuk Batam tetap tidak seimbang, sebab lebih banyak peserta pendaftaran yang ada di Batam dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya. Dalam arti bahwa peserta pendaftaran di Batam membludak alias jauh lebih banyak dari kuota daya tampung.
Peserta pendaftaran di Batam mendekati angka 18 ribu orang dan sesuai dengan data dari Disdik Batam, siswa tamatan SMP di Batam tahun ini diangka 19 ribu siswa. Sementara daya tampung SMA dan SMK di Batam secara seluruh sekitar 15 ribuan siswa. Ada sekitar empat ribu calon peserta didik baru di Batam yang akan tereliminasi dalam seleksi PPDB SMK dan SMA Negeri tahun ini.
Ini berpolemik sebab, penelusuran Batam Pos di lapangan selama ini, hampir semua orangtua atau masyarakat yang akan menyekolahkan anaknya memilih sekolah negeri sebagai sekolah lanjutan untuk anak mereka. Alasannya cuman satu yakni faktor ekonomi. Sekolah negeri biaya pendidikan lebih murah dibandingkan sekolah swasta. Sebagian besar orangtua mengaku tidak mampu atau keberatan untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah swasta.
“Ya itu tadi, masalahnya di biaya pendidikan. Kalau sekolah swasta juga gratis SPP tentu tidak keberatan kami daftarkan anak ke sekolah swasta, ” kata Hendro, warga Batuaji.
Kemauan orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke SMA dan SMK Negeri semakin kuat lagi dengan keluarnya kebijakan baru dari Pemerintah Provinsi Kepri untuk menggratiskan SPP siswa SMA dan SMK tahun ini. Orangtua lebih ngotot lagi untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah negeri. (*)
Reporer:Eusebius Sara